kumplus- Opini Iqbal Aji Daryono- MUtilasi di Papua

Mutilasi di Papua dan Betapa Pendendamnya Kita

Iqbal Aji Daryono
Iqbal Aji Daryono, asli Jogja, tinggal sementara di Perth, bekerja sebagai ahli delivery. Pengalamannya bekerja sebagai sopir truk dituangkan dalam bukunya, Out of The Truck Box.
19 September 2022 18:21 WIB
·
waktu baca 6 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Belum lama berselang, terjadi peristiwa horor mengerikan. Enam oknum anggota TNI AD membunuh dan memutilasi empat warga Nduga, Papua. Empat lelaki itu dipotong-potong tubuhnya, dimasukkan ke dalam enam karung, lalu ke dalam karung itu dimasukkan batu-batu, dan akhirnya semua dibuang ke sungai.
Belakangan dikabarkan bahwa motifnya soal ekonomi saja. Perampokan, berujung pembunuhan, dilanjutkan pemotongan tubuh-tubuh korban agar jejak dapat dilenyapkan.
Oke, anggaplah motif ekonomi itu valid. Toh langkah-langkah tindak lanjut secara hukum juga sedang dijalankan. Namun apa pun itu, ada satu situasi yang membuat saya tak habis pikir. Alih-alih menyasar otoritas atau tentara, kegundahan saya itu lebih menyangkut “kita”: kenapa berita semengerikan itu tidak membuat publik pengakses media, wabilkhusus media sosial di Indonesia, jadi hiruk pikuk? Ke mana trending topics #BelaKorbanMutilasiPapua atau #HukumMatiTentaraTukangMutilasi?
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten