Desa Wisata Jadi Terobosan Kemenparekraf Atasi Pengangguran Kota Magelang

Iqbal Firmansyah
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Angkatan : 2020 NIM : 202010180311131 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konten dari Pengguna
12 Mei 2022 14:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Iqbal Firmansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Kota Magelang telah dikenal masyarakat sebagai kota yang telah berkembang pesat dari berbagai sektor, terutama di sektor pariwisata. Kota ini tumbuh dengan baik, dan memiliki lokasi yang sangat strategis, tepat di tengah Pulau Jawa Tengah dan di jalur transportasi yang sangat rapi. Magelang juga terletak di jalur persimpangan wisata lokal maupun regional.
ADVERTISEMENT
Kota ini sekarang juga dikenal sebagai Kota Layanan, berbagai layanan dan fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah Kota Magelang telah terbukti mampu memberikan perkembangan kota yang sangat signifikan. Kota yang memiliki luas tanah 18,12 km lokasinya membuat bisnis pariwisata yang kian eksis hingga saat ini seperti desa wisata silancur highland.
Reputasi bisnis pariwisata di kota ini telah dibangun selama puluhan tahun, dan banyak sekali tempat desa wisata ternama yang telah mulai berkembang hingga saat ini karena usaha yang kuat dari Pemerintah Kota Magelang. Referensi bagus dari pengunjung wisata satu ke pengunjung wisata yang lainya membuat desa wisata di kota ini berkembang pesat salah satunya desa wisata silancur ini.
Dunia industri pariwisata dan ekonomi kreatif sempat merosot dan turun secara drastis karena adanya pandemi covid-19, terbukti bahwa sejak februari 2020 jumlah pengunjung wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis, terutama di Kota Magelang ini. Adanya pembatasan sosial berskala besar dan ditutupnya akses keluar-masuk negara hingga kota ke kota menyebabkan penurunan pendapatan negara, terutama di daerah yang memiliki pariwisata yang sedang berkembang.
ADVERTISEMENT
Dampak pandemi covid-19 terhadap industri pariwisata di Kota Magelang banyak mengalami pengurangan jam kerja, sekitar puluhan tempat pariwisata mengalami penurunan jam kerja, dan ratusan tenaga kerja banyak yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Banyak para tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan akibat adanya pandemi covid-19.
Pemerintah tidak tinggal diam, Kemenparekraf langsung memberikan dukungan dan upaya terbaik, yang terbagi menjadi tiga fase "penyelamatan/rescue", yaitu Tanggap Darurat, Pemulihan, dan Normalisasi terhadap sektor industri pariwisata Kota Magelang ini. Dan telah terbukti bahwa di kota ini telah mampu menjadi 300 desa wisata terbaik, sekaligus terpilih 26 desa wisata yang telah menjadi binaan Kemenparekraf.
Dengan adanya upaya, pencapaian, dan prestasi tersebut diharapkan desa wisata di kota ini mampu membuka lapangan pekerjaan, baik bagi tenaga kerja yang telah terkena PHK, yang belum mendapat pekerjaan, dan dapat menjadi terobosan Kemenparekraf untuk mengurangi jumlah angka pengangguran di Kota Magelang ini. Selain itu upaya dan dukungan yang telah diberikan Kemenparekraf diharapkan dapat memudahkan akses pengembangan sektor pariwisata dan pertumbuhan ekonomi di Kota Magelang.
ADVERTISEMENT