kumplus- Opini Iqbal AR

Osob Kiwalan Ngalam: dari Siasat Gerilya ke Identitas Arek Malang

Iqbal AR
Kadang nulis, kadang marah-marah. Bisa disapa di @alunberingin
14 Juni 2022 17:51 WIB
·
waktu baca 7 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
“Ayas kadit itreng, sam!” Kalimat tersebut mungkin membingungkan bagi sebagian orang. Ngomong apa sih? Bahasa Indonesia bukan, bahasa daerah juga kayaknya bukan. Betul, memang bukan keduanya. Soal bingung-membingungkan, itu hanya untuk orang-orang yang belum tahu.
Bagi penuturnya, kebanyakan mereka yang berada di Malang, Jawa Timur, kalimat “Ayas kadit itreng, sam!” adalah kalimat yang mudah dipahami dan jadi bagian dari bahasa sehari-hari. Tinggal membalik tiap-tiap kata, kita juga sudah akan tahu apa maksudnya. Yap, ini adalah bahasa prokem atau bahasa slang “walikan” khas Malang. Mereka menamai bahasa ini dengan sebutan “osob kiwalan”, hasil dibaliknya “boso walikan” (bahasa yang dibolak-balik).
Sesuai dengan namanya, osob kiwalan ini menerapkan prinsip membalik sebuah kata, yang awalnya dibaca dari kiri ke kanan, menjadi dari kanan ke kiri. Bagi orang Malang, melafalkan osob kiwalan ini sudah tentu di luar kepala, sudah seperti mendarah daging dan menjadi salah satu keunikan dari Malang.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten