Tes MBTI: Tes Populer yang Sering Disalahgunakan

Irene Gracia
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prodi Antropologi Universitas Airlangga 2021/2022
Konten dari Pengguna
5 Juli 2022 10:44 WIB
Tulisan dari Irene Gracia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber gambar: photo by Gerd Altmann from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar: photo by Gerd Altmann from Pixabay
ADVERTISEMENT
Myers-Briggs Type Instrument (MBTI) merupakan istilah tes psikologi yang dapat mengukur tipe kepribadian dan preferensi seseorang dalam kehidupan menurut sifat dan tingkah lakunya sehari-hari. Kini tes MBTI telah menjadi tes kepribadian yang cukup dikenal di seluruh kalangan masyarakat di dunia dengan manfaatnya untuk memajukan serta mengembangkan banyak bidang.
ADVERTISEMENT
Populernya tes kepribadian MBTI menyebabkan munculnya miskonsepsi mengenai hasil tipe kepribadian MBTI. Sebagai contoh, proses perekrutan karyawan sebuah perusahaan memiliki standar tipe kepribadian MBTI secara spesifik sebagai persyaratan dalam untuk dapat diterima pada posisi yang diinginkan.
Apakah cara tersebut merupakan langkah yang tepat untuk dipergunakan dalam perekrutan karyawan pada perusahaan? belum tentu.
Simak penjelasan lebih mendalam mengenai kapankah MBTI dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan yang akurat!

Awal Mula Tes MBTI

Sumber gambar: photo by Gerd Altmann from Pixabay
Tes psikologi MBTI dimulai dari teori Carl jung (1923) yang menyatakan bahwa perbedaan tingkah laku manusia bukanlah hal yang terjadi secara sengaja namun, dapat diprediksi dan diklasifikasikan. Pada masa perang dunia ke-2, Isabel Myers dan Katherine Briggs mempercayai bahwa alasan terbesar terjadinya perang ialah kesalahan dalam saling memahami perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat yang berkonflik.
ADVERTISEMENT
Oleh karena alasan tersebut, teori awal dari Carl Jung mengenai perbedaan tingkah laku manusia yang dapat diprediksi dan diklasifikasikan kemudian dikembangkan menggunakan instrumen pengukuran oleh Isabel Myers dan Katherine Briggs yang dinamakan The Myers-Briggs Type Instrument (MBTI) .

Miskonsepsi Tes MBTI

Sumber gambar: photo by @icons8 on Unsplash
Populernya tes MBTI, menyebabkan miskonsepsi pada beberapa aspek kehidupan. Masyarakat cenderung menggunakan hasil tes MBTI dengan sangat bebas dan tidak jarang mengaitkannya dengan beberapa hal lain dengan tidak memperhatikan keterbatasan dari tes MBTI itu sendiri, contohnya adalah dengan menciptakan stereotip yang tidak adil antar tipe kepribadian serta merusak moral dan produktivitas.
Dalam penelitian Coe, 1992, tertulis bahwa tes MBTI memiliki beberapa batasan yang harus dimengerti guna menghindari kesalahgunaan dan miskonsepsi dari tes MBTI, di antaranya adalah:
ADVERTISEMENT
Shadow Function itu apa ya maksudnya?
Jadi, Shadow Function dapat diartikan sebagai bagian bawah sadar seseorang dari sebuah kepribadian. Shadow function akan muncul ketika fungsi dominan yang terdapat pada kepribadian seseorang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah atau mengatasi stres.
ADVERTISEMENT
Nah, Tes MBTI tidak dapat mengukur seberapa baiknya seseorang dalam mengintegrasikan fungsi dominan serta shadow function-nya. Dalam menjelaskan hasil tes MBTI terdapat potensi negatif dalam menstereotipkan orang lain berdasarkan tipe kepribadiannya. Maka dari itu, memahami keterbatasan tes MBTI merupakan hal yang penting sebelum menggunakan dan mengaitkan tes MBTI dengan hal yang diluar cakupan MBTI.
Menggunakan hasil tes MBTI sebagai syarat perekrutan karyawan pada perusahaan merupakan salah satu penyalahgunaan hasil tes MBTI. Mengapa demikian? kinerja seorang karyawan tidak hanya dapat dilihat melalui hasil tes MBTI saja. Alasan ini juga diperkuat dengan pernyataan bahwa tes MBTI memiliki beberapa keterbatasan yang mengakibatkan kurangnya validitas dari hasil tes kepribadian tersebut. Misalnya, pekerjaan pada bidang ekonomi tidak memerlukan perhatian yang lebih mengenai kebaikan bersama, idealisme, dan moralitas, jadi mengapa harus memilih orang dengan tipe kepribadian mediator? hal ini menunjukkan persepsi yang salah dalam memahami MBTI.
ADVERTISEMENT

Tujuan Tes MBTI

Sumber gambar: photo by krakenimages on Unsplash
Hasil tes MBTI bukanlah penentu lolos atau gagal, melainkan dapat digunakan untuk mengenali potensi masalah interpersonal manusia sehingga dapat di teliti sehingga mampu memberikan solusi dari permasalahan yang ada sesuai dengan tipe kepribadiannya.
Instrumen pertanyaan dari tes MBTI yang cukup populer dan familiar juga menyebabkan para pelamar menjadi sangat mudah untuk mengelabui jawaban dari pertanyaan tes MBTI sehingga dapat menghasilkan tipe kepribadian yang sesuai dengan persyaratan tipe MBTI untuk posisi pekerjaan yang diinginkan.
Kegunaan hasil tes MBTI juga dapat membantu dalam memberikan pengertian mengenai respon apa yang harus diberikan dalam menyikapi dinamika tipe kepribadian serta, belajar untuk menghargai perbedaan guna saling melengkapi.
Secara keseluruhan MBTI merupakan salah satu instrumen yang paling sering digunakan dalam penilaian kepribadian (Boyle, 1995). Selain itu, MBTI juga memiliki kegunaan dalam beberapa konteks seperti, memprediksi gaya karakteristik individu dari perilaku intelektual dan interpersonal. Namun, dengan keterbatasan yang ada serta validitas yang masih dipertanyakan, diperlukan kesadaran dalam menggunakan hasil tes MBTI untuk beberapa aspek tertentu sehingga dapat menghasilkan dampak yang positif bagi kemajuan dan perkembangan kehidupan manusia, baik dalam faktor internal maupun eksternal.
ADVERTISEMENT

Referensi

Boyle, G. J. (1995). Myers‐Briggs Type Indicator (MBTI): Some Psychometric Limitations. Australian Psychologist, 30(1), 71–74.
Coe, C. K. (1992). The MBTI: Potential Uses and Misuses in Personnel Administration. Public Personnel Management, 21(4), 511–522.