Konten dari Pengguna

Masa Depan Media Digital di Persimpangan Jalan: Dampak RUU Penyiaran yang Perlu

Irga Alfahrezi
Saya adalah seorang Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Medan Area
18 Juli 2024 6:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Irga Alfahrezi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber:https://www.canva.com/design/DAGLN-KwZcA/qM9MTtAwq7oxz8izdSMh4A/edit?utm_content=DAGLN-KwZcA&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
zoom-in-whitePerbesar
Sumber:https://www.canva.com/design/DAGLN-KwZcA/qM9MTtAwq7oxz8izdSMh4A/edit?utm_content=DAGLN-KwZcA&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan teknologi digital telah merubah pandangan terhadap media secara signifikan. Masyarakat kini menjadikan media digital sebagai sumber informasi utama mereka. Di tengah perubahan ini, Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran yang sedang dibahas memicu perdebatan panas mengenai masa depan media digital di Indonesia. RUU ini membawa sejumlah dampak yang perlu dipertimbangkan.
ADVERTISEMENT
Poin utama dalam RUU Penyiaran yaitu untuk menyeimbangkan kebebasan berpendapat. Regulasi diperlukan untuk mencegah penyebaran berita palsu (hoax), ujaran kebencian, dan konten yang tidak pantas. Di lain sisi, regulasi yang terlalu ketat bisa membuat kebebasan berekspresi dan inovasi di sektor media digital terhambat.
RUU ini juga bertujuan untuk menciptakan kompetisi yang lebih adil antara media konvensional dan media digital. Banyak perusahaan media konvensional yang merasa dirugikan oleh keberadaan platform digital yang tidak diatur dengan ketat. Namun, ada kekhawatiran bahwa regulasi yang terlalu ketat terhadap media digital bisa merugikan startup dan usaha kecil yang bergantung pada kebebasan internet untuk berkembang.
Perlindungan konsumen adalah aspek lain yang diangkat dalam RUU Penyiaran. Regulasi yang diusulkan bertujuan untuk melindungi masyarakat dari konten yang merugikan dan memastikan informasi yang disebarkan melalui media digital dapat dipercaya. Namun, implementasi regulasi ini harus dilakukan dengan cermat agar tidak menghambat akses informasi yang sah dan bermanfaat bagi publik.
ADVERTISEMENT
Media digital tidak hanya berdampak pada sektor informasi, tetapi juga memiliki implikasi ekonomi yang luas. Platform media digital menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. RUU Penyiaran harus mempertimbangkan bagaimana regulasi yang diusulkan akan mempengaruhi ekonomi digital, termasuk potensi pengurangan lapangan kerja dan penghambatan inovasi.
Sebelum menerapkan regulasi baru, pemerintah perlu mempertimbangkan kesiapan infrastruktur teknologi di Indonesia. Internet yang cepat dan handal adalah syarat untuk kesuksesan media digital. Pemerintah perlu menjamin bahwa regulasi yang direncanakan tidak menjadi beban tambahan bagi pengembangan infrastruktur digital yang masih terus berjalan.
RUU Penyiaran menempatkan masa depan media digital di Indonesia pada persimpangan jalan. Regulasi yang tepat bisa menjadi fondasi untuk pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, sementara regulasi yang berlebihan bisa menghambat perkembangan media digital. Penting bagi semua pihak pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat untuk ikut serta dalam diskusi ini dan memastikan bahwa regulasi yang dihasilkan mendukung perkembangan positif media digital tanpa mengorbankan kebebasan berekspresi dan inovasi.
ADVERTISEMENT