Krisis Ekonomi: Belajar untuk Antisipasi, Proteksi, dan Investasi Keuangan

Irsyavira Ivanka
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi UNJ 2018
Konten dari Pengguna
17 Desember 2020 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Irsyavira Ivanka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan



Krisis Ekonomi terjadi karena adanya hubungan Indonesia dan negara lain. dan bagaimana indonesia menghadapi krisis-krisis ekonomi yang telah terjadi

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dewasa ini kita kenal, Krisis Ekonomi sedang melanda Indonesia sepanjang tahun 2020 ini, bahkan di akhir bulan pengujung tahun 2020. ada pembelajaran yang terselip disetiap kejadian termasuk krisis 2020.
ADVERTISEMENT
Mulai dari Krisis kesehatan, Krisis kepercayaan, Krisis kebebasan dan merupakan hal yang paling krusial adalah krisis keuangan , tapi sesungguhnya krisis ini selalu akan terjadi diseluruh Negara, karena adanya hubungan negaranya dengan Negara lain. Keadaan Suatu Negara pasti akan dipengaruhi oleh keadaan negara lain. Karena saling berkegantungan dan membutuhkan, sama halnya dengan krisis. Krisis terjadi di Indonesia yang sedang terjadi merupakan salah satu hubungan kita dengan Negara lain. Krisis kesehatan yang kita alami sepanjang tahun 2020 ini merupakan resiko yang harus diterima dari hubungan dengan negara lain. Sama halnya dengan pemulihan krisis. keadaan sejarah krisis ekonomi keuangan yang dihadapi oleh Indonesia sebagai gambaran pembelajaran millenial.
krisis Ekonomi
Pada krisis Ekonomi keuangan Asia 1997-1998 PHK massal diberbagai daerah, kondidi politik memburuk, utang luar negeri jangka pendek terhadap dolar oleh perusahaan swasta yang telah jatuh tempo lalu dibuatnya penjanjian keempat dengan IMF dan terjadinya defisit anggaran yang lebih longgar. lalu krisis keuangan global tahun 2008, penyebabnya subprime mortgage pada sektor perumahan di AS sehingga indeks saham di bursa efek New York jatuh parah dan melambungnya harga minyak dunia menyentuh 105 dolar AS perbarel. indonesia jelas kena imbasnya dengan penutupan Bursa Indonesia 3 hari, melemahnya nilai tukar rupiah, keringnya pasar modal, serta terjadinya penurunan ekspor. dan kebijakan yang dilakukan pemerintah saat itu kebijakan suku bunga BI, pemberian insentif, pendorongan sektor rill. Akhirnya kurang dari setahun ekonomi Indonesia dapat pulih. Lalu Bagaimana dengan krisis keuangan yang terjadi pada 2020 yang sudah merenggut korban PHK serta dari segi kesehatan telah merengut nyawa ini, Krisis ini harus disembuhkan penyakitnya bukan hanya diredakan saja saat krisis itu kambuh. Damirzal mengatakan saat ini Presiden juga perlu mengundang semua kekuatan di bidang ekonomi. Dari usaha besar sampai UMKM dan koperasi. Dari serikat buruh sampai perempuan kepala keluarga. Dari dunia akademik sampai praktisi start-up, di desa maupun kota. Pemerintah harus mengupayakan menanggulangan krisis sehingga mencegah adanya resesi ekonomi, berbagai upaya kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menurunkan suku bunga, menurunkan reserve requirement, Quantitative easing.
ADVERTISEMENT
”Setiap negara mendapatkan dampak yang berbeda-beda, tergantung dari kebijakan. Nyatanya banyak negara-negara yang bisa menghadapi resesi akibat pandemi covid, tapi ada negara dengan respon yang tidak pas sehingga mereka menghadapi dampak yang jauh lebih dalam" ungkap Hendri Saparini. disini Millennial belajar untuk Antisipasi, Proteksi, dan Investasi.

Trigger resesi akan membuat kita tanggap pembelajaran dan aksi untuk menyelematkan diri kita dan juga negara dalam keadaan sulit Ekonomi

Gotong royong adalah kunci untuk mengakhiri Krisis kesehatan maupun krisisi keuangan, untuk atasi krisis kesehatan oleh adanya COVID-19 setiap dari kita memiliki peranan melakukan adaptasi lifestyle baru, biasakan disiplin protocol kesehatan 3M, 3T dan vaksinasi.
Krisis selalu terjadi secara tiba tiba, banyak yang tidak siap dan banyak yang tidak kuat bertahan didalam peliknya krisis keuangan. Setiap hari pengelolaan finansial yang buruk sudah menjadi budaya yang akan menjadi perangkap yang suatu waktu akan menjadi boomerang, contohnya saat keadaan krisis 2020 ini. Mulai dari keluarga hingga kita sebagai kaum millennial yang akan menghadapi kehidupan dan akan mengelola keuangan didalam keluarga kecil kita dimasa depan perlu mempersiapkan diri dengan perencanaan keuangan, jadi kita tidak hanya menanggulangi resesi saja tetapi juga pencegahan individu tetap harus dilakukan.
ADVERTISEMENT
Apa saja yang harus dipersiapkan, Pertama, Melindungi sumber penghasilan, banyak dari kita yang tidak mempertahankan jabatan dan sering pindah pindah kerja karena alasan ingin mencari lebih baik.
Kedua, Memiliki dana darurat hingga 12x pengeluaran bulanan, ketiga, Menahan pembelajaan besar, terutama kredit. Hindari berutang, karena kita tidak akan tahu bagaimana keadaan ekonomi kedepanya dan jangan lakukan kredit jika pembayaran angsuran hanya mengandalkan penghasilan
Keempat, salah satu hal menarik dalam upaya keluar dari belenggu resesi dan krisis keuangan, persiapan untuk bertahan dan sebagai jalan keluar untuk sembuh dari krisis keuangan dan resesi ekonomi adalah belanja rutin tetap dilakukan untuk mendorong ekonomi dalam negeri dan membeli produk dalam negeri. Padahal diberbagai artikel dan berita menyebutkan pengaturan keuangan paling utama mempersiapkan dana cadangan untuk mengantisipasi apabila terjadi masalah dengan sumber penghasilan. tidak menambah utang atau cicilan apalagi yang bersifat konsumtif pada saat resesi ekonomi. Arti Belanja rutin disini, tetap memenuhi kebutuhan dan mendukung usaha UMKM dan sector bisnis lokal Indonesia, dengan adanya bisnis kecil yang selalu begerak setiap harinya ini merupakan roda penggerak perekenomian dan jalan keluar dari krisis.
ADVERTISEMENT
Kelima, Investasi. Pelajari seluk beluk investasi, coba terjun kedalam investasi, dan siap hadapi apapun yang terjadi dimasa depan.
kita semua sepakat resesi ekonomi ini merupakan pembelajaran bagi semua lapisan masyarakat termasuk millenial. Pelajaran dan hikmah paling utama dari resesi ekonomi dan pandemi covid-19 adalah tidak ada sesuatu yang pasti semua harus dipersiapkan, sehingga harus mulai berpikir mengenai antisipasi, proteksi, dan investasi.