Road Trip Kumparan Day 1: Beda Tempat, Beda Budaya

Irvanuddin Rahman
I write therefore I am
Konten dari Pengguna
12 Februari 2018 23:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Irvanuddin Rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pas lagi sayang-sayangnya sama yang namanya road trip karena habis menghadiri resepsi saudara di Gunung Kidul - Yogyakarta pertengahan tahun lalu, tiba-tiba berkesempatan jajal track Jawa lainnya. Ya, Surabaya - Banyuwangi. Mau nyari alasan buat enggak berangkat juga sulit banget ini mah, ditambah lagi road trip ini juga sekaligus menjajal All New Toyota Rush. Yo tanpa keraguan, saya fix berangkat.
Sebelum keberangkatan hari Jumat, ada kumpul dulu nih di kantor Kumparan untuk 10 peserta asal Jakarta pada Selasa 6 Februari 2018. Dibeberkanlah rundown serta itinerary selama 3 hari kegiatan Road Trip Kumparan with Toyota Rush 2018 ini. Jujur, saya yang awalnya 'excited aja' jadi langsung 'sungguh sangat excited sekali!' karena baru ngeh bakal mengunjungi Taman Nasional Baluran, Pantai Bama, Pulau Tabuhan, Kawah Ijen dan Pantai Solong (yang sayangnya dua destinasi ini harus dieliminasi dari daftar.) Ditambah lagi, tim kumparan ternyata juga nyediain games selama kegiatan dengan hadiah yang bervariasi (dari umroh ke Tanah Suci sampai nonton Radiohead di Coachella, hahaha mudah-mudahan ya di kemudian hari, amin).
Road Trip Day 1 (Foto: Aditia Noviansyah / Kumparan)
ADVERTISEMENT
Jumat, 9 Februari 2018. Check-in Jakarta - Surabaya pukul 04.30, dan saya sudah di Bandara Soekarno - Hatta 30 menit lebih awal dengan kondisi belum tidur. Berharap bisa colongan tidur di taksi online menuju bandara, atau di kursi-kursi tunggu bandara sembari nunggu peserta lainnya, atau yang paling mungkin ya selama di udara menuju Surabaya. Namun, namanya juga "namjug," hanya opsi ketiga yang akhirnya kesampaian, itu pun baru sekitar 30 menit sebelum pesawat mendarat di Bandara Ir. H. Juanda - Sidoarjo. Yaowislah rapopo, ketimbang ora turu blass ("warlok" mode on). Satu hal yang bikin was-was sih kalo inget road trip Surabaya - Banyuwangi sejauh 293 KM itu akan berlangsung siang itu juga.
ADVERTISEMENT
Sesampainya di bandara, kami langsung disambut. Namun tanpa upacara penyambutan tertentu atau suguhan kuliner khas daerah setempat. Selain ya karena kami ini bukan orang-orang yang ditunjuk Pidi Baiq buat memerankan tokoh yang ada di novelnya, kami juga belum perlu makanan khas setempat saat itu. Mengingat chicken nugget adem suguhan pramugari saat kami berada di ketinggian 33.000 kaki tadi rasanya masih tinggal di kerongkongan. Kalau gak diselametin sama sambal sebut saja Belibis, habis sudah riwayat maskapai itu. Dengan dijemput beberapa mobil, kami langsung menuju checkpoint pertama untuk berkumpul (dan akhirnya jatuh cinta) dengan 10 peserta lainnya dari Surabaya sekaligus persiapan dimulainya Road Trip Kumparan with All New Toyota Rush di Auto 2000 Wiyung.
Nah, disini saya berkesempatan mendapat product knowledge dari Zakki Madawvossi selaku Product Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM), dan juga coaching clinic menyoal safety riding dari salah satu pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI), Komang Fajar. Semenjak acara pertama ini, saya langsung mengira akan merasakan sensasi menjadi 'anak sultan' selama 2 hari ke depan. Suguhan snack yang cukup mevvah (ini bukan typo, mevvah punya semacam kasta setingkat di atas mewah) dari catering yang saya gak tau dibayarnya 50:50 atau lunas di depan, sudah tersedia begitu kami tiba. Makan siangnya pun segera disiapkan ketika mendekati jam makan siang.
Yang saya rasa kok ya ini peserta Jakarta rada bm (re: banyak mau) adalah ketika saya tanya apakah ada tempat untuk rebahan sejenak sebelum acara dimulai, mengingat betapa butuhnya mata ini untuk pejam biar hanya beberapa menit (untungnya ini juga diamini oleh peserta lainnya, setidaknya gak sendirian lah ya bm nya). Ternyata disediain aja loh tempat rebahan itu, gak tau itu sudah disiapkan atau improvisasi, tapi kalau melihat buat mengaktifkan pendingin ruangannya aja rada ribet (mesti nyalain power dari sana-sini) saya jadi paham kalo ini sesungguhnya improvisasi. Sungguh sangat baik sekali mereka, menurut kemampuan ramalan ala Dilan saya, mereka ini calon penghuni surga nantinya. Inilah kesempatan kedua saya colongan tidur, lumayan lah mungkin ada sekitar 20 menit.
ADVERTISEMENT
Sebelum road trip dimulai, kami menyantap makan siang dan menjalani Ibadah Jumat bagi yang muslim, dan laki-laki. Satu hal yang menarik buat saya ketika menginjakkan kaki di tempat baru adalah mengetahui budaya setempat. Beda tempat pasti beda budaya, kan? Wong millenials yang tinggal di utara Jakarta dan yang tinggal di selatan Jakarta saja bisa dibedakan dari cara mereka bikin caption Instagram, apalagi ini, 806 KM dari tempat saya bekerja (ini beneran saya cek via Waze). Lain dengan beberapa khutbah Ibadah Jumat yang sering saya dapati di Jakarta, disini saya tidak mendapatkan adanya ujaran kebencian, which is nice (atau setidaknya siang itu). Keunikan lainnya adalah adanya pembagian makan siang gratis di luar pagar masjid untuk para jamaah masjid, which was so nice too.
ADVERTISEMENT
Di tulisan selanjutnya saya mau bahas sensasi menjadi anak sultan lainnya dan tentunya sensasi road trip mengendarai All New Toyota Rush dengan dikawal patwal, masih di hari pertama ya.