Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Bangkitkan UMKM Desa dengan Digital Marketing

istifadatul ummah
Mahasiswi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP Universitas Jember
Konten dari Pengguna
27 Agustus 2021 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari istifadatul ummah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar. Foto bersama dengan pemilik usaha rumahan kue bolu Ibu Yustia ningsih
zoom-in-whitePerbesar
Gambar. Foto bersama dengan pemilik usaha rumahan kue bolu Ibu Yustia ningsih
ADVERTISEMENT
Banyuwangi – Sebanyak 3.707 mahasiswa Universitas Jember ( http://unej.ac.id/ )melaksanakan KKN Back to Village III di daerah masing-masing. KKN berlangsung selama 30 hari yang sudah berjalan sejak tanggal 11 Agustus 2021 s/d 09 September 2021.
ADVERTISEMENT
Dalam pelaksanaan KKN tahun ini terdapat lima program di antaranya Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak COVID-19, Inovasi Teknologi/informasi Dalam Penanganan COVID-19,Program Pemberdayaan BUMDES/jaring Pengaman Desa Penanganan COVID-19, Program Literasi Desa Masa Pandemi COVID-19, dan Program Penanganan Stunting Dan AKI AKB. ( Ketua LP2M UNEJ, Prof. Dr. Yuli Witono, S.TP., M.P )
Program yang dipilih oleh Istifadatul Ummah, Mahasiswi Program Studi S1-Ilmu Administrasi Bisnis FISIP Kelompok 06 yaitu "Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak COVID-19". Pemilihan program serta pengajuan program kerja selama 30 hari yang dilaksanakan di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi tersebut telah disetujui oleh DPL ( Dosen Pembimbing Lapang ), Dr. Esti Utarti, S.P., M.Si.
Desa Aliyan merupakan suatu desa suku Osing asli dan mempunyai ritual adat yang masih tetap dijalankan sampai sekarang yaitu ritual Adat Kebo-keboan. Desa ini juga dikenal sebagai desa penari dan penghasil kerajinan, yaitu kerajinan “Wajan/Panci” serta suatu kerajinan alat musik yang terbuat dari batok kelapa dan sudah tembus pasar internasional. Di desa Aliyan juga banyak UMKM yang maju dan terdapat UMKM yang masih dalam perintisan. Salah satunya usaha yang dirintis oleh mitra kerja yaitu pembuatan kue bolu.
Gambar. Kue Bolu Original buatan Ibu Yustia Ningsih, yang diambil dari jepretan HP
Permasalah yang sedang terjadi dalam mitra kerja dari dampak COVID-19, sehingga perekonomian mengalami penurunan. Olahan dari kue bolu yang masih secara konvensional baik dari sisi jenis produk dan juga pemasarannya. Pemasaran yang dilakukan secara langsung antara produsen dan konsumen.Kondisi pandemi seperti sekarang mengharuskan segalanya serba online,sehingga pemilik usaha ikut menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kebijakan yang berjalan. Pada situasi seperti ini lah penulis memperkenalkan digital marketing untuk tetap bertahan di masa pandemi saat ini.
ADVERTISEMENT
Dalam program kerja selama 30 hari, penulis memperkenalkan pentingnya digital marketing dan memperkenalkan inovasi-inovasi serta manfaat dari teknologi yang semakin berkembang. Program kerja yang akan diterapkan penulis yaitu pendampingan pembuatan inovasi produk, menciptakan branding dalam strategi pemasaran, pendampingan cara melakukan promosi dan jualan dengan digital marketing.
Gambar. Pelatihan rangkaian inovasi produk berbasis kemasan
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai digital marketing yang dapat mengembangkan usaha kue bolu dan tetap bertahan di masa pandemi COVID-19. Saat ini jualan dengan cara tradisional hanya mengandalkan masyarakat sekitar yang mengetahui usahanya, tetapi tidak dengan masyarakat luar mengetahuinya.
Keadaan sosial seperti ini membuat usaha yang berlangsung bisa dikatakan hanya bertahan di posisi seperti ini saja, banyak masyarakat yang melakukan pembelanjaan secara online karena dirasa tidak ribet dan adanya kebijakan dari pemerintah seperti saat ini. Oleh karena itu, program kerja KKN ini dapat membantu membangkitkan usaha mitra kerja dengan banyak dikenal masyarakat luas”, ungkap Istiafadatul Ummah, selaku Mahasiswa pelaksana KKN BTV III UNEJ ( http://unej.ac.id/ ), (25/08/2021).
ADVERTISEMENT
Mitra kerja juga sangat antusias untuk mengikuti kegiatan dari program kerja dan menjalankan aktivitas baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Mitra kerja juga merasa terbantu, mengingat keadaan seperti saat ini yang mengharuskan tetap bertahan dalam penjualan.