Teknologi Big Data untuk Perkembangan Jakarta Smart City

Konsep Jakarta Smart City (JSC) untuk meningkatkan pelayanan publik dan menjamin kehidupan yang lebih baik untuk warga Jakarta perlu terus dikembangkan. Oleh karena itu, menurut Dian Ekowati, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan (Kominfomas) DKI Jakarta, pembangunan infrastruktur dan aplikasi yang lebih lengkap, penting untuk dilakukan.

Big Data Memuat Informasi yang Tak Terbatas

Menurut Dian, peningkatan pelayanan masyarakat dapat dilakukan dengan penyempurnaan infrastruktur yang lebih besar dan canggih yakni dengan membangun big data. Big data adalah istilah untuk menggambarkan suatu himpunan data (data set) dalam jumlah yang sangat besar, rumit dan tak terstruktur sehingga sulit ditangani apabila hanya menggunakan pemroses data tradisional.

Karena ukurannya yang sangat besar, variatif, dengan pertumbuhan yang cepat, dan mungkin tidak terstruktur, data tersebut perlu diolah secara khusus. Teknologi untuk mengolah himpunan data tersebut dikenal dengan istilah teknologi big data. Pengolahan data besar dalam waktu yang teknologi ini memungkinkan proses lebih cepat sehingga bisa mendapatkan informasi yang mendalam dan dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan yang lebih baik.

Pengolahan Big Data untuk Smart City

Peran teknologi Bg Data bagi perkembangan sebuah smart city tentu sangat penting karena banyaknya data dari berbagai sektor kehidupan di suatu kota, sehingga dibutuhkan suatu teknologi yang mampu menganalisis, mengintegrasi, sekaligus bekerja secara real time. Data-data olahan dapat menjadi dasar untuk menentukan langkah-langkah strategis, misalnya untuk pengalokasian subsidi yang tepat bagi warga.

Di bidang transportasi, pengaplikasian teknologi pengolahan data ini bisa membantu warga untuk memperoleh informasi dengan cepat dan tepat tentang kondisi dan lokasi transportasi umum yang sesuai untuk digunakan pada rute tertentu.

Selain itu, pengaplikasian teknologi big data untuk sektor lingkungan bisa membantu pemerintah untuk memantau tingkat polusi beserta penyumbang gas emisi terbesar yang bertanggung jawab terhadap polusi tersebut. Berdasarkan analisis data jumlah dan jenis sampah yang dibuang setiap hari, pemerintah diharapkan dapat mengambil keputusan untuk pengelolaan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan. Kemampuan analisis data untuk memonitor penggunaan energi di Jakarta seperti energi listrik dan bahan bakar, hingga penggunaan air bersih juga diharapkan mampu menjadi dasar untuk pengelolaan sumber daya yang lebih efisien.

Selain contoh-contoh tersebut, masih banyak lagi peran teknologi big data yang dapat diaplikasikan untuk memudahkan pengelolaan suatu kota dengan cara yang lebih pintar. Oleh sebab itu, pembangunan infrastruktur untuk pengumpulan dan integrasi data-data dari semua dinas di Ibukota memang penting untuk segera dilakukan.