news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

10 Persen Pohon Pelindung di Kota Jambi Rentan Tumbang

Konten Media Partner
21 September 2020 16:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

DLH Jambi Lakukan Pemangkasan Antisipasi Dampak Cuaca Buruk

Pohon pelindung jalan di Kota Jambi. (Foto: M Sobar Alfahri)
zoom-in-whitePerbesar
Pohon pelindung jalan di Kota Jambi. (Foto: M Sobar Alfahri)

Jambikita.id - Pemerintah Kota Jambi mencatat sekitar 10 persen dari 2.500 lebih pohon pelindung yang ada di kota tersebut, rentan roboh selama masa pancaroba.

ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi Ardi mengatakan pihaknya gencar melakukan pemangkasan hingga penebangan pohon, guna mengantisipasi pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.
ADVERTISEMENT
"Kita lakukan pemangkasan, terutama untuk pohon-pohon yang sudah rentan, sehingga ketika hujan lebat dan angin kencang tidak tumbang," ujarnya, Senin (21/9).
Pemangkasan, imbuhnya, juga bertepatan dengan peralihan musim yang memicu terjadinya angin kencang, sebagaimana yang dijelaskan Kepala BMKG Jambi Ibnu Sulistyono beberapa hari lalu.
Ardi menjelaskan pohon pelindung yang dipangkas adalah pohon yang teridentifikasi rentan dan membahayakan masyarakat.
Sedangkan pada pohon yang masih sehat dilakukan pemangkasan untuk mengurang beban pohon,
“Sehingga jika terjadi angin kencang, pohon dapat bertahan, tidak terbebani” kata Ardi.
Ia menegaskan bahwa pemangkasan dan penebangan pohon bakal rutin dilakukan oleh DLH Jambi hingga akhir tahun ini.
“Setiap hari tetap dilakukan pemangkasan pohon, di mana pohon yang teridentifikasi tidak kokoh dilakukan pemangkasan dan penebangan,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Pohon yang sudah tidak sehat dan rentan akan digantikan dengan pohon baru yang ditanam pihaknya.
Ia mengungkapkan DLH Jambi sebetulnya juga melayani permintaan masyarakat, supaya pohon di sekitarnya dapat dipangkas atau ditebang.
Tetapi, pelayanan itu diakui belum maksimal. Apalagi DLH Kota Jambi saat ini baru memiliki 2 mobil crane untuk pelayanan tersebut.
“Tugas rutin kita saja, belum terhendel secara menyeluruh, karena keterbatasan alat,” ungkap Ardi.
Di tengah keterbatasan itu Ardi berharap adanya partisipasi masyarakat dalam mengantisipasi tumbungnya pohon di Kota Jambi. Artinya, masyarakat dapat menebang pohon di sekitarnya secara mandiri.
“Jika memungkinkan untuk memangkas pohonnya sendiri, silahkan dilakukan. Masyarakat dapat berkoordinasi dengan DLH untuk bisa kita hendel bekas-bekas penebangan, sehingga bisa dibersihkan oleh petugas,” katanya. (m sobar alfahri)
ADVERTISEMENT