317 Warga Kota Jambi Terjangkit HIV/AIDS Sejak Tahun 2019

Konten Media Partner
27 Oktober 2021 13:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Di tengah pandemi COVID-19, HIV/AIDS masih terus menyebar. Sejak tahun 2019 hingga September tahun 2021, sebanyak 317 warga Kota Jambi terjangkit HIV/AIDS.
ADVERTISEMENT
Kalangan yang terjangkit virus tersebut, ada wanita pekerja seks (WPS), ibu hamil, remaja dan sebagainya.
Sedangkan dari tahun 1999 sampai tahun 2021, total warga Kota Jambi yang pernah terjangkit HIV/AIDS tercatat mencapai 1.600 orang.
Kasus HIV/AIDS yang terbesar di Kota Jambi terjadi pada tahun 2019, ada 141 orang yang terkena virus itu. Sedangkan pada tahun 2020, ada 117 orang. Lalu, pada tahun 2021 terbilang lebih kecil, yakni 59 orang.
Kepala Dinas Kesehatan, Ida Yuliati menyampaikan kalangan remaja yang terjangkit HIV/AIDS terbilang besar. Ada pula anak yang terkonfirmasi kena HIV/AIDS, setelah proses melahirkan.
"Bahwa di tahun 2021 terjadi penambahan kasus HIV/AIDS sebanyak 59 kasus. Artinya, di tengah pandemi COVID-19 kondisi ini menjadi masalah," katanya, Rabu (27/10).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jambi, Maulana menyampaikan ada yang meninggal dunia akibat HIV/AID yang didukung infeksi oportunistik dan komplikasi.
Di tengah pandemi COVID-19, kata Maulana, potensi penularan HIV/ AIDS cukup besar. Karena ada masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan, tidak menutup kemungkinan pekerja seks komersial jadi bertambah.
"Terjadi penurunan daya beli masyarakat, di samping kebutuhan meningkat. Sehingga berpotensi terjadinya seks komersial meningkat," tuturnya.
Tidak hanya itu, kasus penyalahgunaan narkoba juga meningkat. Sedangkan penularan HIV/AIDS bisa melalui jarum suntik.
"BNN juga melaporkan transaksi narkoba meningkat ini menjadi pintu masuk (penularan HIV/AIDS). Biasanya narkoba kawannya seks, lalu ada narkoba suntik yang beresiko penularan," jelas Maulana.
Pemerintah Kota Jambi, kata Maulana, sedang fokus mencegah penularan HIV/AIDS lebih besar lagi. Termasuk kepada remaja karena mempunyai resiko tinggi.
ADVERTISEMENT
"Fokus pada pencegahan yang menjangkau kelompok beresiko tinggi, seperti anak muda, pekerja di sekor pariwisata. Kita beri pemahaman upaya pencegahan," katanya
Ia pun mengingatkan masyarakat jangan sampai mendiskriminasi dan membuat stigma pada mereka yang pernah mengidap virus tersebut.
"Kepada mereka yang sudah kena, tidak boleh didiskriminasi atau stigma, tapi kita harus memberikan pengobatan dan konseling," pungkasnya.
(M Sobar Alfahri)