80 Ton Kopi Jambi Akan Diekspor ke Belgia

Konten Media Partner
11 Oktober 2019 23:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda Jambi sambut tim dari Kedubes Belgia. Foto: ist
zoom-in-whitePerbesar
Sekda Jambi sambut tim dari Kedubes Belgia. Foto: ist
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Provinsi Jambi kedatangan tamu dari Negara Belgia, yakni perwakilan dari Kedutaan Besar Belgia Giullaume Gossens, pihak kedutaan besar Belgia, yang langsung bertemu Sekda Jambi M Dianto.
ADVERTISEMENT
Sekda mengatakan bahwa sebanyak 80 ton kopi dari Jambi akan diekspor ke Belgia dalam bentuk green bean, yang sebelumnya sudah dicoba hasil produksinya. 
Ada dua jenis kopi yang akan diekspor, yakni kopi arabika Kerinci sebanyak 15,6 ton dan 64,4 ton kopi jangkat Merangin. 
Sekda manyatakan, dibawah Tim Bergia ini ada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), namanya Rikolto, yang selama kurang lebih 3 tahun terakhir membina petani kopi, terutama di Kayu Aro, Kabupaten Kerinci dan di Jangkat Kabupaten Merangin. 
“Setelah 3 tahun mereka membina petani di Kayu Aro, yakni Petani Kerinci Barokah. Alhamdulillah berkat pembinaan tersebut, petani kita di Kerinci yang memproduksi kopi arabika dan petani kita di Jangkat yang memproduksikopi robusta, alhamdulillah, kualitasnya bagus," kata Sekda, Jumat (11/10).
ADVERTISEMENT
Oleh karena itulah, imbuhnya, kopi di Kerinci ini akhirnya dipromosikan oleh Rikolto yang bekerja sama dengan Pemerintah Belgia. Berkat kerjasama tersebut, pemerintah Belgia datang ke Jambi.
Selama kunjungan ini nanti, lanjut Sekda, tim dari Belgia akan mengunjungi tempat-tempat perkebunan kopi dan kebun kayu manis. Mereka akan membeli hasil perkebunan, dan insyaallah khusus untuk kopi saja tahun ini mereka akan membeli dengan total lebih kurang 80 ton. 
"Kalau ini nanti terus terjembatani, mudah-mudahan potensi kita yang lebih kurang 300 ton itu, bisa nanti juga kita jual ke buyer dari Eropa. Kalau harga sudah level kelas Eropa, mudah-mudahan kesejahteraan petani kita akan meningkat,” tambahnya.
Sekda mengajak Pemerintah Kabupaten melalui OPD terkait membina petani untuk menjaga kualitas kopi, misalnya ketika panen warna kopi harus berbuah merah, jangan nanti pada saat warnanya masih hijau atau kuning sudah dipanen karena nanti akan menyebabkan kualitasnya tidak baik.
ADVERTISEMENT
"Dalam proses penjemurannya petani harus dibina, sesuai dengan yang dibuat LSM Rikolto selama 3 tahun ini. Kita pun melalui OPD terkait, terus mengajak mereka untuk berbuat yang terbaik, tidak hanya untuk mereka, tetapi juga untuk Provinsi Jambi,” ungkapnya.
Sekda juga menyatakan bahwa tahun sebelumnya, ada pembeli dari provinsi lain, jadi hasil kopi dari Kerinci dan dari Jangkat dibawa ke provinsi lain, dibawa ke Provinsi Sumatera Utara diekspor melalui Pelabuhan Belawan.
Juga dibawa melalui Sumatera Selatan, diekspor dari pelabuhan setemppat, sehingga data ekspor Provinsi Jambi banyak berkurang padahal daerah itu banyak menghasilkan komoditas perkebunan.
“Tahun ini, berkat dukungan semua pihak, pembeli akan membeli melalui pelabuhan kita Pelabuhan Talang Duku. Kita juga bekerja sama, kemarin Kadisperindag sudah datang ke Kerinci, ada dari Balai Karantina, Bea Cukai, Pelindo, Pertanian, mendorong petani ini agar mengekspor hasil perkebunan itu bisa lewat Pelabuhan Jambi, kita beri kemudahan, kemudian kita catat melalui ekspor dari Provinsi Jambi,” pungkasnya. (bara)
ADVERTISEMENT