Akibat Anak Sungai Dilebarkan, Rumah Warga Kota Jambi Ambruk

Konten Media Partner
19 April 2021 20:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Santi dan suaminya, ketika memperlihatkan rumahnya yang ambruk. Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita.id
zoom-in-whitePerbesar
Santi dan suaminya, ketika memperlihatkan rumahnya yang ambruk. Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita.id
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Anak sungai yang berada di sekitar RT 20, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, semakin lebar dibandingkan tiga bulan yang lalu. Kabarnya, anak sungai itu baru selesai dikeruk untuk pembangunan turap.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, pengerukan malah memicu terjadinya abrasi. Akibatnya, satu unit rumah seluas sekitar 13 x 9 meter ambruk, Sabtu (17/4)
Santi (45), pemilik rumah tersebut menyampaikan bahwa malam sebelum rumahnya ambruk, hujan sempat mengguyur. Saat pagi tiba, sekitar pukul 09.00 WIB, dirinya akan mencuci pakaian.
Setelah melihat lantai rusak dan mendengar suara gesekan di rumahnya, Santi langsung bergegas menyelamatkan sejumlah barang. Tidak lama kemudian, rumahnya mulai roboh.
“Saya mencabut mesin cuci dan meminta anak-anak, serta suami untuk mengeluarkan barang yang ada di dalam kamar mandi. Sekitar 5 menit kemudian, kalau saya nekat mencuci, mungkin saya tidak ada lagi," ujarnya, Senin (19/4)
Santi menduga kejadian itu disebabkan pengerukan anak sungai untuk pembangunan turap. Proyek tanpa dilengkapi papan informasi itu, telah berjalan selama hampir dua minggu terakhir.
ADVERTISEMENT
“Ini akibat pengerukan sungai. Sebelumnya tak pernah terjadi. Kalau banjir, palingan sampai depan pintu dapur, tetapi tetap tidak runtuh,” tuturnya.
Pertama kali Santi tinggal di sana, sekitar tahun 2004, anak sungai tersebut tidak selebar sekarang. Jarak rumahnya dari tepi anak sungai bisa sampai 10 meter.
Namun, kini jaraknya tampak lebih dekat. Tidak heran, rumah milik Santi ambruk akibat pergeseran tanah.
Santi sudah mengingatkan para pekerja untuk tidak mengeruk tepi anak sungai di belakang rumahnya. Tetapi, peringatan itu tidak digubris oleh mereka.
Anak sungai di sekitar RT 20 Kelurahan Rawasari, Kota Jambi. Di sana tampak besi cor untuk pembangunan turap.
Ia bersama suami dan lima anaknya, kini terpaksa mengungsi di salah satu rumah warga.
“Rumah yang sebelumnya ditempati para tukang proyek ini. Jadi, kami ini butuh bantuan tempat tinggal,” katanya.
ADVERTISEMENT
Terkait kejadian ini, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha mengatakan belum bisa memberikan pendapat. Sebab, rumah milik Santi dan sekitarnya belum ditinjau.
"Belum dipastikan kapan. Tapi nanti kalau ada peninjauan, pasti ada kabar," katanya.
Sementara itu, Dinas PUPR Kota Jambi, belum memberikan keterangan terkait proyek dan kejadian rumah ambruk tersebut.
Padahal, Tim Jambikita.id sudah berusaha menghubungi Plt Kepala Dinas PUPR Kota Jambi dan Kepala Bidang PUPR Sumber Daya Air Kota Jambi, serta sempat mendatangi kantornya.
Sebelum kejadian rumah ambruk menimpah keluarga Santi, kejadian yang sama juga pernah dialami tetangganya bernama Nani (50) pada bulan Januari tahun 2021 lalu.
Pada tanggal 29 Januari tahun 2021, Pemerintah Kota Jambi terjun ke lokasi, serta berencana membangun turap atau dinding yang menopang tanah di tebing anak sungai. (M Sobar Alfahri)
ADVERTISEMENT