Al Haris Tawarkan Rp 50 Miliar untuk Program Pengembangan Pertanian Jambi

Konten Media Partner
4 November 2020 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Al Haris Rancang Rp 50 Miliar untuk Petani Karet dan Sawit di Jambi. Foto: Ist
zoom-in-whitePerbesar
Al Haris Rancang Rp 50 Miliar untuk Petani Karet dan Sawit di Jambi. Foto: Ist
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Setelah berjanji akan memasang 1.000 tower internet gratis di setiap desa yang susah sinyal, Al Haris kembali menawarkan program untuk pengembangan pertanian di Provinsi Jambi yang dianggarkan Rp 50 miliar per tahunnya.
ADVERTISEMENT
Visi misi Jambi Mantap Haris-Sani, sudah dimasukkan program pemulihan ekonomi masyarakat dalam bentuk Program Peremajaan Tanaman Perkebunan (Kelapa Sawit Rakyat, Karet Rakyat, Kopi, Pinang, Kelapa Dalam Rakyat) dan Tanaman Rempah (Lada, Cengkeh, Pala).
Selain itu, ada juga program pengembangan Kawasan Kampung Pangan Terpadu di setiap kabupaten/kota, termasuk di Muaro Jambi. Dana yang dianggarkan per tahun untuk kawasan ini sebesar Rp 11 miliar.
“Kita sangat serius mengembangkan pertanian di Jambi,” kata calon Gubernur Jambi nomor urut 3 ini saat bertemu dan berdialog dengan para petani karet di Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Selasa (3/11) kemarin.
Al Haris mengaku sudah memikirkan langkah-langkah srategis dan catatan untuk meningkatkan kesejahteraan petani karet di Jambi ke depan. Tata kelola karet harus dibenahi, pemerintah harus memikirkan peningkatan kualitas dan kuantitas karet agar petani karet ekonominya terangkat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemerintah juga harus bisa mengurangi biaya ongkos produksi dan memperpendek waktu jarak distribusi barang masuk dan keluar daerah, dengan perbaikkan insfrastruktur jalan dan pembangunan pelabuhan Ujung Jabung.
"Saya dapat benang merah persoalan karet ini, harga murah itu betul, tapi pemerintah juga belum hadir di tengah petani karet. Tentu masukan-masukkan dari petani karet ini menjadi catatan bagi saya, kita harus menyatukan tiga persi ini pemerintah, swasta (perusahaan) dan petani karet," kata Al Haris.
Al Haris saat berdialog dengan para petani karet di Muaro Jambi. Foto: Ist
Selain dialog dengan petani karet, Al Haris juga dialog dengan pimpinan perusahaan karet terkait langkah srategis untuk peningkatan kualiatas dan kuantitas karet untuk meningkatkan kesejahteraan petani karet ke depan.
Al Haris mengatakan sengaja ingin bertemu dan dialog dengan petani karet karena ia sangat memahami apa yang dirasakan petani karet saat ini, terutama soal harga karet yang tidak kunjung membaik.
ADVERTISEMENT
"Kita mesti bentuk badan penelitian bibit sawit yang baik untuk Jambi, karet yang produksinya dua kali lebih banyak. Kita juga harus melakukan peremajaan atau replanting karet, dan tata kelola sawit juga harus dibenahi agar hasil karet kita berkualitas," jelasnya.
Caranya, kata Al Haris, nanti kerjasama dengan universitas untuk meneliti bibit karet unggul yang baik untuk Jambi, dibentuk balai penelitian bibit karet. Jambi harus membuat produksi karet hasilnya dua kali lipat dari hasil sadap karet petani saat ini.
"Daerah yang karetnya maju itu sudah menghasilkan dua ton karet kering satu tahun, sementara kita masih satu ton karet kering satu tahun perhektar, itu daerah Sumsel ada dan Thailand juga seperti itu," kata Al Haris.
Al Haris saat mencoba memotong karet, yang juga merupakan pekerjaannya dulu semasa masih sekolah. Foto: Ist
Kehadiran Al Haris langsung di tengah kebun karet dan mau mendengar aspirasi petani karet, sangat diapresiasi warga, apa lagi program yang ditawarkan Al Haris dinilai terukur dan memberikan solusi bagi petani karet.
ADVERTISEMENT
"Wo Haris membawa solusi bagi petani karet, beliau tidak menjanjikan mampu menaikkan harga karet, tapi membuka langkah supaya petani maret tetap berpenghasilan baik meski harga belum baik," kata Pargito, salah satu petani karet dan tokoh masyarakat setempat.
Tidak jauh berbeda juga dikatakan Kliwon, petani Karet di tempatnya menyebutkan sangat senang dengan pemikiran Al Haris yang berpikir membenahi tata kelola sawit di Jambi.
"Beliau membawa solusi bagi kita petani karet, beliau turun langsung melihat kondisi petani. Beliau berpikir petani tetap berpenghasilan baik dan optimis petani karet sejahtera," pungkasnya.