Balai TNBT dan PT LAJ Lanjutkan Kerja Sama Perlindungan Kawasan Hutan

Konten Media Partner
2 November 2022 15:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ranger di kawasan TNBT/Dok PT LAJ
zoom-in-whitePerbesar
Ranger di kawasan TNBT/Dok PT LAJ
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Dalam upaya mewujudkan perlindungan kawasan hutan, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) kembali menandatangani kersa sama dengan perusahaan swasta dalam pengelolaan kawasan penyangga hutan. PT Lestari Asri Jaya (LAJ) yang merupakan bagian dari grup Royal Lestari Utama (RLU) yang juga berafiliasi dengan Michelin, adalah salah satu perusahaan perkebunan yang areanya mencakupi kawasan penyangga hutan TNBT. Kepala Balai TNBT, Fifin Arfiana Jogasara, mengatakan, kerja sama dengan pihak swasta ini merupakan bentuk keseriusan Pemerintah dalam menjaga kelestarian taman nasional. Kerja sama ini melingkupi pengelolaan kawasan penyangga. TNBT dalam hal ini melibatkan para pemangku kepentingan. Salah satunya adalah PT LAJ, di mana salah satu kawasan penyangga berada di areanya. “Konservasi tidak mungkin sendiri sehingga dalam pengelolaan Kawasan serta penyangganya. Balai TNBT melibatkan berbagai pihak pemangku kepentingan mulai dari Pemerintah Daerah, TNI, POLRI, akademisi, badan usaha/swasta dan Masyarakat melalui sinergisitas aspek kepentingan," kata Fifin Arfiana Jogasara terkait kerja sama ini, dalam pers rilis yang diterima, Rabu (2/11). Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Chief Sustainability and Corporate Affairs RLU, Yasmine Sagita, Kepala Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Fifin Arfiana Jogasara. Kerjasama ini adalah periode kedua yang berlaku selama 5 tahun. Kerja sama periode pertama dimulai tahun 2018-2021. Penandatanganan kerja sama yang dilaksanakan di kantor TNBT pada 18 Oktober 2022 ini mencakup kegiatan antara lain perlindungan kawasan hutan melalui patroli hutan, pemantauan keanekaragaman hayati, pemulihan ekosistem, dan pemberdayaan masyarakat. "Salah satu pemangku kepentingan di Kawasan penyangga TNBT adalah PT Lestari Asri Jaya (LAJ) anak usaha RLU Grup yang bermitra dengan TNBT melalui skema kerja sama penguatan fungsi.” kata Kepala Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) Fifin Arfiana Jogasara. Hal yang sama disampaikan oleh Chief Sustainability and Corporate Affairs RLU Yasmine Sagita. Yasmine menerangkan kerja sama ini adalah bagian dari wujud komitmen perseroan dalam upaya meningkatkan perlindungan kawasan hutan. “Kami optimistis melalui kerja sama yang sangat baik ini akan mampu meningkatkan upaya perlindungan kawasan hutan yang menjadi komitmen RLU. Melalui sinergi ini pula RLU akan secara berkelanjutan memberikan dampak positif terhadap kelestarian hutan dan masyarakat,” kata Chief Sustainability and Corporate Affairs RLU Yasmine Sagita. Sinergi positif antara LAJ dengan TNBT telah berjalan sejak tahun 2018 dan memberikan dampak signifikan terhadap upaya perlindungan kawasan hutan. Hal ini tercermin dari penurunan persentase penebangan liar atau illegal logging sebesar lebih dari 90 persen. Keberhasilan ini diraih berkat kegiatan patrol dan monitoring yang secara rutin dilakukan oleh petugas RLU dan TNBT yang mencapai 1000 km/bulan. Tidak hanya mencegah, melalui kerja sama ini 60 ha kawasan hutan dapat dihijaukan kembali. Penanaman kembali area hutan dilakukan dengan melibatkan masyarakat lokal mulai dari penyemaian hingga penanaman bibit tanaman di hutan. Jenis-jenis pohon yang ditanam di antaranya adalah meranti kuning (shorea peltata) dan keruing (dipterocarpus humeratus) yang keduanya berstatus critically endangered. Kerja sama antara LAJ dan TNBT ini juga merupakan bagian integral dari misi perseroan untuk menjadi perusahaan karet alam berkelanjutan terkemuka di dunia dan mewujudkan komitmen terhadap upaya nol deforestasi, melindungi habitat satwa liar yang populasinya terancam dan mendukung pengembangan masyarakat lokal. Kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat lokal di sekitar kawasan hutan tercermin dari semakin banyaknya petani hutan yang bergabung dalam kelompok tani binaan LAJ yang meningkat kesejahteraannya. Hingga saat ini LAJ membina lebih dari 730 petani kecil termasuk tiga kelompok tani wanita dan memberi dampak peningkatan kesejahteraan bagi sekitar 3.650 orang di desa sekitar wilayah kerja. Selain mendapatkan pendampingan dan dukungan usaha dari LAJ, masyarakat sekitar kawasan hutan juga mendapatkan berbagai pelatihan dari petugas TNB “Kami berharap kerja sama yang baik antara LAJ dan TNBT ini akan terus memberikan dampak positif kepada masyarakat, kelestarian kawasan hutan, dan keberlanjutan LAJ dan TNBT,” tutup Yasmine.
ADVERTISEMENT