Bantah Pengeroyokan Kakak Kelas pada Siswa Baru, Kepala Sekolah: Itu Berkelahi

Konten Media Partner
19 Juli 2022 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala SMP Negeri Kota Jambi didampingi Kasi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter SMP Dinas Pendidikan Kota Jambi (kiri), dan polisi. (Foto: Jambikita)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala SMP Negeri Kota Jambi didampingi Kasi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter SMP Dinas Pendidikan Kota Jambi (kiri), dan polisi. (Foto: Jambikita)
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 17 Kota Jambi, Bambang, membantah adanya pengeroyokan yang dilakukan kepada siswa kelas 1 yang baru masuk. Ia mengatakan apa yang dialami anak laki-laki berinisial AK itu merupakan perkelahian, bukan pengeroyokan.
ADVERTISEMENT
Bambang menceritakan bahwa kejadian tersebut berlangsung saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Senin (18/7) pagi. Saat itu terjadi perkelahian 2 siswa baru, lantaran tidak terima dengan gurauan tertentu.
"Biasalah anak-anak bergurau sesama mereka berdua satu kelas. Mungkin ada kesalahpahaman di situ, si AK dan si AL sama-sama tersulut emosi. Dan terjadilah perkelahian, Jadi, itu perkelahian," tuturnya.
Walau kondisinya ramai, kata Bambang, tidak ada pengeroyokan. Namun, sejumlah kakak kelas menambah panas situasi.
"Juga dikompori kakak kelasnya. Tidak ada kakak kelas ikut mengeroyok atau memukul. Cuma ada mengkompori. Mungkin anak yang bersangkutan tidak tahu pasti siapa yang pukul. Mengenai kaki yang cidera, mungkin si anak terbanting dan jatuh," jelasnya.
Perkelahian ini berlangsung ketika selesai upacara, yang mana para murid diberikan kesempatan untuk beristirahat. Sedangkan para guru, disebut sedang rapat lantaran baru memulai masa pembelajaran yang baru.
ADVERTISEMENT
"Saat transisi habis upacara, dan mereka istirahat sebentar. Kami ada rapat karena memasuki pembelajaran baru ya," kata Bambang.
Kini, pihak keluarga AK dan AL sudah sepakat berdamai. Pengobatan AK yang terluka parah, juga ditanggung pihak keluarga AK. Lalu, orang tua AK akan mencabut laporan di Polresta Jambi.
"Saat anak itu masuk sekolah laagi, di sini kan ada guru BK dan UKS, sehingga kami memantau semuanya. Jangan sampai terjadi seperti ini, dan jangan ada beban bagi siswa yang masuk sekolah," tuturnya.
Kasi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter SMP Dinas Pendidikan Kota Jambi, Andra Anwar juga memastikan bahwa kedua pihak keluarga sudah berdamai.
"Ya seperti yang kita dengar pihak keluarga sudah berdamai. Yang sakit kita obati. Anak-anak ini nanti kita bina," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dinas Pendidikan Kota Jambi, kata Andra, memastikan tidak akan ada lagi kekerasan di sekolah Kota Jambi, khususnya pada masa MPLS.
"Kami juga akan turun ke lapangan untuk mengawasi. Sehingga kekerasan di sekolah jangan sampai terjadi," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, AK dikabarkan telah dikeroyok oleh kakak kelasnya, Senin (18/7), karena tidak terima disuruh berkelahi.
Akibat pengeroyokan ini, AK mengalami memar. Bahkan, tulang kakinya mengalami retak sehingga ia kesulitan berjalan. Pihak keluarga yang tidak terima, langsung melapor ke polisi pada pukul 16.00 WIB kemarin.
(M Sobar Alfahri)