Bantu Saidin, Seniman Jambi yang Idap Tumor Ganas

Konten Media Partner
17 Juni 2019 23:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saidin, seniman Jambi yang menderita tumor colli ganas. Foto: Yovy Hasendra
zoom-in-whitePerbesar
Saidin, seniman Jambi yang menderita tumor colli ganas. Foto: Yovy Hasendra
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Saidin (55) masih menderita tumor colli ganas di leher sebelah kanannya. Dalam tujuh bulan tumornya berkembang pesat.
ADVERTISEMENT
“Pada bulan ketiga mulai nampak. Bulan kelima membesar,” kata Saidin sendiri di rumahnya beberapa waktu lalu.
Kini beberapa kawannya membantu mengumpulkan donasi dari kitabisa.com untuk pembiayaan berobat atau pun pendampingan Saidin oleh istrinya.
Kata dokter yang bicara dengan Saidin, butuh waktu dua tahun untuk menyembuhkan penyaitnya dan pengobatannya pun harus di Palembang. Otomatis Saidin dan istri harus bolak-balik Palembang dan Muaro Jambi.
Awalnya Saidin bekerja selain menjadi seniman, dia juga menyadap karet. Namun sejak sakit dia fokus membuat alat musik tradisional seperti biola, rebana dan gendang. Namun tiga bulan belakangan badannya semakin lemas. Barang apa saja dijual untuk makan dan obat Saidin.
Tubuhnya lemas dan mengaku sulit untuk menelan makanan.
ADVERTISEMENT
“Sempat ditelan tapi muntah lagi. Jadi dipaksa dengan air menelannya,” ungkapnya.
Irma Tambunan selaku jurnalis Kompas bersama kawan-kawan seniman Muaro Jambi mengumpulkan donasi atau fundraising melalui Kitabisa.com. Namun per tanggal 17 Juni pukul 19.00 WIB baru terkumpul 353.000 dari 200 juta rupiah.
“Meskipun operasi diberikan gratis lewat jaminan Kartu Indonesia Sehat (KIS), jaminan hidup untuknya dan istri yang menemani selama perawatan belum terkumpul,” tulis Irma.
Irma menuliskan dalam tujuannya di Kitabisa.com dalam menggalang dana. “Agar dapat membantu proses pemulihan dan pengobatan dari tumor yang dideritanya, serta untuk membantu kebutuhan sehari-hari pihak keluarga," tulisnya.
Irma ingin meyakinkan bahwa Pak Saidin tidak sendiri karena Pak Saidin bersama kita. “Saidin tak mau menyerah kalah oleh penyakit. Ia ingin sembuh dan meneruskan mimpinya untuk membangkitkan kesenian lokal yang tenggelam lama,” tulis Irma. (yovy)
ADVERTISEMENT