Beberapa Kali Ditolak RS, Dinsos Kota Jambi Siapkan Klinik untuk Orang Terlantar

Konten Media Partner
1 Oktober 2021 19:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinsos Kota Jambi, Noviarman. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinsos Kota Jambi, Noviarman. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Klinik untuk merawat orang terlantar dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sedang disiapkan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Jambi. Fasilitas ini dipersiapkan, lantaran beberapa kali orang terlantar dan ODGJ yang membutuhkan penanganan medis, ditolak pihak rumah sakit (RS).
ADVERTISEMENT
Kepala Dinsos Kota Jambi, Noviarman menyampaikan selama 9 bulan menjabat, sudah lebih dari 3 kali pihaknya mendapatkan penolakan yang dimaksud. Sehingga kadang kesulitan menangani ODGJ dan orang terlantar yang fisiknya sakit.
"Kadang orang terlantar yang tiba di kantor kami keadaanya sakit. Ketika kami bawa ke RS tertentu, banyak yang menolak. Ketika dibawa ke rumah sakit (umum), dikatakan ODGJ. Lalu, saat dibawa ke rumah sakit untuk menangani ODGJ, dikatakan sakit medis. Jadi, bertolak-tolakan," katanya, Jumat (1/10) sore.
Alasan pihak rumah sakit menolak orang terlantar, kata Noviarman, mungkin bisa dimengerti. Apalagi kondisi jiwa seseorang sulit diketahui dalam sekejap, apakah masuk kategori ODGJ atau bukan.
"ODGJ itu kadang kumat, kadang tampak tenang. Ketika ngamuk, itulah yang dikhawatirkan, karena dapat menganggu pasien lain," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dari pengalaman itulah Dinsos Kota Jambi menghadirkan inovasi, yakni klinik untuk merawat orang terlantar dan ODGJ yang fisiknya sakit. Juga agar perawatan medis dapat segera dilakukan.
Noviarman mengungkapkan pihaknya sudah mengoordinasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi, sehingga tenaga medis dari puskesmas terdekat direkomendasikan untuk bertugas di klinik itu.
"Terkait alat kesehatan, kami dapat respon yang baik dari dinas kesehatan untuk menyiapkannya," katanya.
Ruangan klinik ini, kata Noviarman, berada di Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Jambi. Pihak dinkes sudah memeriksa kelayakannya.
"Harapan saya klinik ini dapat terwujud. Kita lagi diskusikan namanya," ungkapnya.
Ia mengatakan bukan setiap hari pihaknya menangani orang terlantar dan ODGJ. Tetapi, dalam satu minggu bisa sampai 3 kali.
ADVERTISEMENT
ODGJ tidak bisa berlama-lama di Dinsos Kota Jambi, karena tidak ada petugas khusus untuk mengobatinya. Jika secara fisik terindikasi sehat, dapat langsung diantarkan ke rumah sakit jiwa.
"Ketika perawatan medisnya sudah baik (melalui klinik di Rumah Singgah), kita rujuk ke rumah sakit jiwa untuk pengobatan jiwa dan psikisnya. Tapi, kami mungkin minta juga obat penenang untuk sementara," pungksanya. (M Sobar Alfahri)