news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Belajar Matematika di Masa Pandemi, Guru di Jambi Manfaatkan Tutup Botol

Konten Media Partner
18 September 2020 15:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SDN 81/X Pematang Rahim Tanjab Timur, Jambi belajar Matematika menggunakan tutup botol ditemani ibunya. Foto: Jambikita.id
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SDN 81/X Pematang Rahim Tanjab Timur, Jambi belajar Matematika menggunakan tutup botol ditemani ibunya. Foto: Jambikita.id
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Sebagai guru sekolah dasar kelas awal, Restia Diah Utami, guru SDN 81/X Pematang Rahim Tanjung Jabung Timur Jambi dituntut berkreasi dan berinovasi agar anak-anak lebih senang dan lebih mudah menyerap pelajaran Matematika. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini.
ADVERTISEMENT
Ia memiliki ide untuk membantu siswa kelas satu agar lebih mudah mengenal hitungan penjumlahan melalui media sederhana yang mudah ditemukan di sekitar rumah.
“Saya meminta siswa menggunakan media tutup botol yang sudah tidak terpakai dan dapat ditemukan di sekitar rumah,” ujarnya, Jum'at, (18/9/2020).
Tutup Botol Pintar
Restia membuat media pembelajaran yang diberi nama “tutup botol pintar”. Tutup botol pintar ini digunakanan untuk menambah semangat siswa dalam belajar Matematika.
Selama belajar dari rumah, Restia menggunakan WhatsApp, karena selain sudah ada, juga dinilai tidak boros kuota, apalagi siswa kelas satu yang tentu saja masih membutuhkan bimbingan orang tua.
“Selain WhatsApp juga saya menggunnakan Zoom,” jelasnya.
Orang Tua Kumpulkan Tutup Botol
ADVERTISEMENT
Sebelum pembelajaran dimulai, seperti biasa Restia mengabsen satu persatu siswa yang telah siap dan hadir melalui grup WhatsApp dan mengabsennya. Lalu menanyakan kabar kepada setiap siswa.
Di pelajaran sebelumnya, Restia meminta orang tua untuk mengumpulkan tutup botol dua puluh buah dan diusahakan berwarna-warni agar anak-anak suka.
Setelah tutup botol terkumpul, Restia melanjutkan pembelajarannya dengan menyampaikan kepada siswa bahwa pembelajaran kali ini akan menggunakan tutup botol untuk belajar menghitung.
Restia juga meminta orang tua untuk mendampingi siswa selama belajar dari rumah. Ia meminta orang tua mengambilkan tutup botol sesuai dengan jumlah yang diambilnya, lalu anaknya menghitung jumlahnya.
”Caranya, ambil tutup botol lalu hitung ada berapa jumlahnya. Coba anak-anak ada berapa jumlah tutup botolnya yang diambil Bapak dan Ibu, coba hitung ya,” pinta Restia.
ADVERTISEMENT
“Ada lima bu,” ujar Kenzo Nandito Sembiring, ketika menghitung jumlah tutup botol yang diambil ibunya.
Begitu juga dengan siswa lainnya, mereka antusias menghitung tutup botol yang diambil orangtuanya. Setelah pembelajaran selesai, semua siswa mengirimkan foto pembelajaran ke grup WhatsApp kelas.
Restia mengakui, kemampuan mengajarnya semakin meningkat terutama setelah mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari Program PINTAR Tanoto Foundation.
“Cara mengajar saya perlahan-lahan berubah berkat Tanoto Foundation, dan tentunya hal ini berdampak pada perkembangan yang lebih baik pada siswa saya di masa pandemi,” pungkasnya.
Ide pengembangan lainnya, selain belajar penjumlahan juga pengurangan. Media tutup botol cocok digunakan untuk media pembelajaran Matematika kelas awal. Selain tutup botol, bisa juga menggunakan bondolan biji kelapa sawit atau buah pinang.
ADVERTISEMENT
Mengingat ke dua tanaman tersebut banyak terdapat di sekitar rumah penduduk. Hal tersebut agar orang tua dapat memanfaatkan kearifan lokal sebagai media pembelajaran.