Beruang Madu Tersesat di Permukiman, Kini Diobati dan Direhabilitasi BKSDA Jambi

Konten Media Partner
1 Juli 2021 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beruang madu dievakuasi BKSDA Jambi di Desa Rantau Rasau Dua. (Foto: BKSDA Jambi)
zoom-in-whitePerbesar
Beruang madu dievakuasi BKSDA Jambi di Desa Rantau Rasau Dua. (Foto: BKSDA Jambi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jambikita.id - Seekor beruang madu betina diamankan BKSDA Jambi, setelah tersesat di permukiman warga, Desa Rantau Rasau Dua, Kecamatan Rantau Rasau, Tanjung Jabung Timur, Jambi, selama tiga hari.
ADVERTISEMENT
Beruang itu berhasil dievakuasi ketika berada di dekat pohon pinang milik warga dengan cara dibius, Rabu (30/6) malam.
Kasi Konservasi Wilayah III BKSDA Jambi, Faried menyampaikan beruang itu diduga sedang lapar saat tersesat. Ayam ternak milik warga sempat dimakan beruang tersebut.
Satwa tersesat itu memang sempat meresahkan warga. Selain memakan ayam, dia juga memasuki dapur rumah warga.
Penyebab bisa sampai ke permukiman dan asalnya, belum diketahui BKSDA Jambi. Sedangkan jarak penemuan beruang dengan Taman Nasional Berbak diperkirakan cukup jauh.
"Beruang bisa saja tersesat di semak-semak. Kami belum kaji ke situ. Untuk saat ini yang lebih tindakan kepada satwa tersebut," katanya, Kamis (1/7).
Setelah dievakuasi, kata Faried, beruang madu berumur 7 tahun itu dibawa ke tempat penitipan sementara yang terletak di Mendalo, Muaro Jambi. Di sana hewan tersebut diobati tim medis yang disiapkan BKSDA Jambi.
ADVERTISEMENT
"Ada luka, karena terkena seng kandang ayam. Sedangkan penanganannya tidak seperti manusia dijahit, tetapi disemprot saja dengan cairan tertentu," katanya.
Selain diobati, hewan itu juga direhabilitasi. Tetapi proses rehabilitasi yang dimaksud tidak memakan waktu lama seperti hewan bekas peliharaan.
"Beruang ini masih liar, dan mampu mencari makan sendiri. Sedangkan satwa hasil penyerahan, proses rehabilitasi lebih lama untuk mengembalikan keliaran, atau insting bertahan hidup," ujarnya.
Jika tim medis menyatakan sehat dan siap dilepaskan, kata Faried, satwa itu akan dikembalikan ke habitat aslinya. Tetapi belum bisa dipastikan lokasinya mana yang bakal dipilih.
"Taman Nasional Berbak itu contoh lokasi untuk pelepasan beruang. Tetapi kita juga mempertimbangkan kesehatan satwa, dan lokasi yang ditujukan memang benar habitatnya," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, beruang madu saat ini termasuk hewan yang dilindungi seperti harimau sumatera. (M Sobar Alfahri)