Biaya Perbaikan Jembatan Maut di Jambi Diperkirakan Capai Rp 150 Juta

Konten Media Partner
10 Oktober 2019 22:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan gantung di Kabupaten Bungo, Jambi. Foto: ist
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan gantung di Kabupaten Bungo, Jambi. Foto: ist
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Masyarakat dua desa di Kabupaten Bungo, Jambi sepakat memperbaiki jembatan gantung yang sudah rusak berat dengan anggaran dana desa.
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Embacang Gedang, Usman, mengatakan sudah ada pertemuan dan kesepatan antar dua desa, yakni Desa Embacang Gedang dan Desa Teluk Pandak untuk memperbaiki jembatan tersebut.
"Kami sudah berembuk dua desa, dan disepakati perbaikan jembatan tersebut menggunakan anggaran dana desa," katanya, Kamis (10/10).
Menurutnya, jembatan tersebut sejak dibangun 2016 lalu sudah mengalami tiga kali perbaikan, dan saat ini kondisinya tidak layak.
"Sudah tiga kali perbaikan. Awalnya, lantainya papan, rusak diganti dengan plat baja, rusak lagi. Sekarang kami kembali lagi pakai papan," katanya.
Menurutnya, penggunaan material papan atau kayu untuk lantai jembatan dianggap lebih aman daripada menggunakan plat seng (baja).
Sebab, plat seng berbahaya ketika datang angin kencang, karena struktur plat tidak memiliki lubang angin. Saat angin kencang, maka jembatan sepanjang 135 meter itu juga bergoyang kencang.
ADVERTISEMENT
"Kalau papan kan ada celah-celahnya, sehingga angin bisa lewat dan mengurangi goyangan saat angin kencang," ujarnya.
Dia menyebutkan perbaikan mau tidak mau harus dilakukan agar warga kembali bisa memanfaatkan jembatan tersebut.
"Kalau perbaikan keseluruhan perkiraan kami sekitar Rp150 juta, dianggarkan melalui dana desa," ujarnya.
Dia mengatakan perbaikan tersebut sifatnya hanya sementara, dengan perkiraan daya tahannya mampu untuk jangka waktu satu tahun.
Sebab, pengguna jasa jembatan itu juga ramai. Lebih 100 motor setiap harinya, belum lagi jembatan itu merupakan akses utama kedua desa, akses pendidikan dan ekonomi warga.
Usman berharap, ke depannya pemerintah membangun jembatan tersebut secara permanen dengan jembatan beton, atau minimal dibangunkan jembatan dengan kerangka baja yang lebih kokoh.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kondisi jembatan tersebut sempat viral di media sosial karena sejumlah pelajar nekat melewati jembatan rusak tersebut untuk berangkat ke sekolah. (hery)