BPBD Jambi Catat 7 Kabupaten Berpotensi Alami Kebakaran Lahan

Konten Media Partner
26 Februari 2019 22:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi, ketika meninjau kebakaran hutan di Jambi. Foto: ksp.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi, ketika meninjau kebakaran hutan di Jambi. Foto: ksp.go.id
ADVERTISEMENT
Jambikita.id—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD ) Provinsi Jambi menilai beberapa daerah di Jambi potensial mengalami kebakaran hutan dan lahan karena musim kemarau dalam beberapa bulan ke depan.
ADVERTISEMENT
Kepala BPBD Jambi Bachyuni mengatakan dalam menghadapi musim kemarau sejumlah kabupaten kota diwaspadai rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Menurut Bachyuni Provinsi Jambi akan menatap musim kemarau beberapa bulan ke depan. Untuk itu, pihaknya telah mewaspadai tujuh daerah rawan karhutla.
Bachyuni menghimbau kepada masyarakat untuk tidak Membuka Lahan dengan cara membakar.
“Kita selalu ingatkan masyarakat, agar tidak membuka lahan dengan cara bakar. Kan ada perda-nya, zero burning,” kata Bachyuni menegaskan.
Untuk saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan karena akan memasuki masa kemarau. Dia mengaku belum ada ditemukan hot spot, yang terjadi di kawasan hutan dan lahan di Jambi. Namun pihaknya selalu waspada, agar mampu mendeteksi dini potensi Karhutla.
ADVERTISEMENT
“Kita akan selalu pantau dan waspada,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Jambi telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2/2016 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan. Penerbitan perda tersebut sebagai kontrol agar tidak terjadi kebakaran hutan.
Pasalnya, Provinsi Jambi menjadi daerah penyumbang asap terbesar bersama lima daerah lainnya yakni Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.
Untuk diketahui, pada 2018 lalu, kasus karhutla sebanyak 885 hektare di antaranya kawasan hutan 294,75 hektare, lalu kawasan areal penggunaan lain (APL), 590,31 hektare atau kawasan gambut 263,06 hektare dan kawasan mineral 622 hektare. (suwandi)