Candi Kotomahligai di Jambi Dilihat Lebih Dekat

Konten Media Partner
27 Maret 2021 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situs Candi Kotomahligai di Kawasan Percandian Muarajambi. Foto: M. Sobar Alfahri/Jambikita.id
zoom-in-whitePerbesar
Situs Candi Kotomahligai di Kawasan Percandian Muarajambi. Foto: M. Sobar Alfahri/Jambikita.id
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Situs Candi Kotomahligai di Kawasan Percandian Muarajambi sedang memasuki Pra Studi Teknis yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi.
ADVERTISEMENT
Perhatian tersebut, didapatkan Candi Kotomahligai sejak tanggal 21 sampai 28 Maret tahun 2021.
Ketua Tim Studi Teknis Candi Kotomahligai, Wahyu Adi Nugroho mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk melihat lebih dekat Candi Kotomahligai melalui perekaman data. Hasilnya, dipertimbangkan untuk memasuki kajian selanjutnya, hingga ke tahap pelestarian.
"Data-data ini nantinya untuk Studi Teknis. Sehingga upaya pelestarian kedepannya, selain berwawasan kepada pelindungan, bisa juga menjadi peluang pengembangan dan pemanfaatan," ujarnya, Sabtu (27/3).
Pra studi Teknis ini, kata Wahyu, dilakukan oleh beberapa tim. "Tim yang dimaksud, meliputi tim pemetaan, tim pendokumentasian secara visual, dan tim perekaman 3D," katanya.
Perekaman data yang dilakukan BPCB Jambi. Foto: M. Sobar Alfahri/Jambikita.id
Wahyu tentu belum bisa memastikan apakah candi tersebut akan memasuki tahap pemugaran atau tidak. Apalagi pihaknya masih menimbang kondisi di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Keunikan Candi Kotomahligai
Situs yang berjarak 900 meter dari Candi Kedaton ini, kata Wahyu, memiliki keunikan tersendiri dari segi lingkungannya. Candi tersebut memiliki kekayaan hayati.
"Sehingga pelestarian yang dilakukan, bukan hanya pada candi saja. Tetapi juga terhadap keanekaragaman hayatinya," katanya.
Selain itu, di Candi Kotomahligai sempat ditemukan 2 buah arca gajah, 16 fragmen arca batu dan fragmen genting yang memiliki glasir bewarna hijau.
Dengan demikian, Candi Kotomahligai tidak hanya berupa tumpukan bata yang berlumut saja. Tetapi merupakan situs yang menyimpan cerita terkait perkembangan Budha di Nusantara. (M Sobar Alfahri)