Candi Muaro Jambi Diwacanakan Jadi Objek MBKM Lintas Negara

Konten Media Partner
23 September 2021 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikbud Ristek RI Nadiem Makarim ketika menjelaskan potensi Candi Muaro Jambi. (Foto: M Sobar Alfahri)
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Ristek RI Nadiem Makarim ketika menjelaskan potensi Candi Muaro Jambi. (Foto: M Sobar Alfahri)
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Kunjungan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbud Ristek RI) Nadiem Makarim membawa angin segar untuk Kawasan Candi Muaro Jambi. Kawasan percandian itu diwacanakan menjadi objek pembelajaran untuk mahasiswa dari berbagai negara.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ketua Prodi Arkeologi Universitas Jambi, Asyhadi Mufsi Sadzali menyampaikan potensi tersebut di hadapan Mendikbud Ristek RI. Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dapat diterapkan sampai tingkat internasional untuk mempelajari kawasan Candi Muaro Jambi.
"Jadi, harapan saya MBKM ini tidak hanya lintas prodi atau universitas saja. Alangkah baiknya kita buat lintas negara, agar sama-sama belajar kekayaan dan pengetahuan yang ada di sini," tuturnya, Rabu (22/9).
Nadiem menanggapi baik ide ini, serta berharap Universitas Jambi dapat menjadi tuan rumah untuk menerapkan MBKM internasional yang pertama di Indonesia.
"Saya dukung 100 persen. Kalau berhasil itu menjadi MBKM pertama di internasional. Kita dukung bersama Dirjen Dikti ya, untuk lintas negara," katanya.
Menurutnya, datang ke universitas di Indonesia hanya untuk menempuh perkuliahan biasa, tidak membuat mahasiswa dari luar negeri tertarik. Tetapi, lain ceritanya apabila tujuannya untuk mempelajari warisan budaya.
ADVERTISEMENT
"Datang untuk merestorasi salah satu situs tertua dalam Buddhisme, dan percampuran antar kebudayaan itu memiliki nilai untuk mahasiswa luar negeri," katanya.
Konsep MBKM, kata Nadiem, cocok untuk diterapkan di Candi Muaro Jambi. Apalagi ratusan tahun lalu kawasan percandian tersebut menjadi tempat pembelajaran filsafat Budha, dan tempat bertemunya berbagai kebudayaan.
"Kita bisa kembangkan situs ini. Saat ini yang sudah direstorasi hanya sebagian kecil dari potensinya. Harapan saya situs ini dapat dikagumi oleh dunia, tidak hanya Indonesia saja. Tentu saya akan melaporkan kunjungan ini ke Pak Presiden," tuturnya.
Terkait hal ini, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI, Hilmar Farid menyampaikan jika MBKM tersebut diterapkan, proyek penelitian Candi Muaro Jambi bakal berkembang.
"Jadi, mahasiswa dari berbagai jurusan nanti akan ikut di dalam riset dan perkembangannya. Masih banyak sekali pekerjaannya. Inikan masih 11 persen dari yang ada," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain wacana besar terkait MBKM, kata Farid, zonasi Candi Muaro Jambi sebagai cagar budaya nasional bakal diperkuat dengan permendikbud. Walaupun diperkirakan seluas 3.981 hektare, batas kawasan itu bakal digambarkan lagi.
"Kalau kajian sudah ada, tinggal menetapkan zonasi. Karena ini ketemu Gubernur Jambi dan Bupati Muaro Jambi, sekalian kita bikin zonasinya. Karena sudah lihat langsung, mas menteri semangat ya. Insya Allah tidak terlalu lama (terbit permendikbud)," jelasnya.
Ia pun mengatakan pengajuan kepada UNESCO agar Candi Muaro Jambi menjadi warisan dunia, bakal diupayakan lagi tahun depan.
"Insya Allah tahun depan diajukan lagi. Kita sama Pak Gubernur Jambi sudah janjian untuk memperbaiki dokumennya," pungkasnya.
Sebagai informasi, Candi Muaro Jambi merupakan kawasan terluas di Asia Tenggara. Percandian ini diperkirakan eksis sekitar abad 7 hingga 12 Masehi. Ada berbagai macam temuan yang menunjukan bahwa kawasan ini ratusan lalu berperan sebagai universitas filsafat Budha, seperti temuan fragmen keramik, sumur kuno, arca Prajnaparamita, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
(M Sobar Alfahri)