Cara Bupati Tanjabtim Motivasi Warganya yang Sakit

Konten Media Partner
12 September 2019 20:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Tanjabtim mengunjungi warganya yang sakit. Foto: Humas Protokol Tanjabtim
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Tanjabtim mengunjungi warganya yang sakit. Foto: Humas Protokol Tanjabtim
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Sepanjang Rabu (11/9) lalu, Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Romi Hariyanto berkeliling ke sejumlah perkampungan warga di Kecamatan Geragai.
ADVERTISEMENT
Bupati sengaja menyambangi sejumlah rumah warga miskin. Ia bersilaturrahmi sekaligus memberi motivasi kepada para warga itu dan bantuan kursi roda.
Pertama dia berkunjung ke Kelurahan Pandanjaya. Romi menyambangi kediaman Juman (75 tahun) di RT 12 dan Juhron (56 tahun) di RT 03.
Juman diketahui pengidap stroke sejak tiga tahun silam, sedangkan Juhron juga terserang stroke, namun kondisi Juhron lebih parah karena juga mengidap katarak akut.
Kepada kedua warganya ini, selain menyerahkan bantuan kursi roda, Romi juga memberi motivasi.
Ia berpesan, agar keduanya tidak boleh menyerah dengan keadaan. Apapun kondisi yang dialami harus diterima sebagai ujian dari Tuhan.
“Tugas kita harus tetap optimis menatap hari esok. Optimis untuk pulih dan kembali bisa beraktivitas seperti sedia kala. Ikhtiar berobat itu wajib. Kami selaku pemerintah insya Allah senantiasa mendukung dan siap membantu,”kata Romi.
ADVERTISEMENT
Romi juga langsung menghubungi Kepala Dinas Kesehatan setempat agar segera mengupayakan operasi katarak bagi Juhron.
Dari Pandanjaya, Romi yang ditemani sejumlah stafnya dan anggota DPRD Hariyandi, lanjut ke Desa Kotabaru.
Di desa ini Romi mengunjungi Sukotjo (59 tahun) di RT 16 Dusun Sidoarjo. Pria empat anak itu hanya ditemani istrinya Nani. Sukotjo sudah dua tahun mengidap stroke. Sukotjo juga dibantu kursi roda.
Sedangkan Mbah Suti (83 tahun) yang berdomisli dekat pasar ternak Geragai, keadaannya tidak terlalu parah. Masih bisa berjalan. Bahkan saat bupati Romi datang, ia sedang bersiap mengikuti pengajian BKMT di balai desa. Romi sempat mengungkap rasa bangga dan salutnya melihat semangat Mbah Suti.
“Luar biasa semangat Mbah, ini yang patut dicontoh bagi yang muda - muda. Beliau yang sudah uzur begini masih semangat ke pengajian, sementara banyak yang muda malah malas datang ke majelis,” ungkap Romi.
ADVERTISEMENT
Romi juga menyampaikan keprihatinannya melihat gubuk Mbah Suti. Rumahnya hanya berlantai tanah dan tampak berantakan.
Selain menyerahkan sebuah kursi roda, Romi juga berjanji segera membantu seragam pengajian agar Mbah Suti makin semangat ke pengajian.
Persis di sebelah kediaman Mbah Suti, bupati Romi juga sempat mengunjungi Mbah Sukiman (77 tahun).
Meski usianya sudah cukup tua, Mbah Sukiman ternyata masih aktif bekerja di bengkel sepeda miliknya. Puluhan sepeda ontel ia perbaiki. Uniknya, semua sepeda itu adalah miliknya sendiri.
Ia membeli rongsokan dari warga sekitar. Lalu diperbaiki sehingga layak dipakai dan dijual kembali. Melihat kegigihan pria tua ini Romi jadi betah berlama - lama ngobrol dengannya. Romi pun menyarankan agar Mbah Sukiman mempertimbangkan agar sepeda - sepedanya tidak dijual. Namun justru disewakan.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan Romi, Kota Terpadu Mandiri (KTM) Geragai yang saat ini mulai ramai dikinjungi warga, bisa menjadi mata pencaharian baru bagi Mbah Sukirman.
“Saya yakin ramai yang akan menyewa. Apalagi sepeda ontel terbilang unik di tempat kita ini, soal ijin kasi tau ke pak Kadis Nakertrans saya yang ijinkan. Jangan khawatir, tidak perlu bayar apa-apa,” ucap Romi. (Rls)