Cara Guru di Jambi Semarakkan Hari Literasi Internasional

Konten Media Partner
9 September 2020 14:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cara Guru di Jambi Semarakkan Hari Literasi Internasional
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Dalam rangka menyemarakkan hari literasi Internasional yang jatuh setiap 8 September 2020, sejumlah guru di Jambi terus ajak siswa mencintai membaca buku.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan Suprapti, guru SDN 92/V Gemuruh, Tanjab Barat, Jambi yang selama pandemi COVID-19 mengadakan kegiatan baca tulis di teras rumahnya. Hal ini dikarenakan sudah hampir enam bulan belajar dari rumah.
Caranya adalah siswa kelas satu yang diajar Suprati mengunjungi rumahnya secara bergantian mulai dari belajar mengenal huruf, suku kata, dan kata.
“Kan hampir satu semester ini anak-anak harus mengikuti kegiatan belajar di rumah. Tentunya hal ini membuat mereka harus beradaptasi lagi, saya ajak mereka belajar di teras rumah saya,” ujar Suprapti, sang guru.
Mengenalkan Huruf dan Suku Kata
Dalam pembelajaran literasi tersebut, Suprapti mengenalkan huruf, suku kata maupun kata.
“Saya mengenalkan membaca terbimbing, mengenal huruf, mengenal kata, dan sesuai namanya terbimbing, maka dibimbing oleh saya,” ujar Suprapti yang juga fasilitator Tanoto Foundation bidang literasi kelas awal, Rabu, (9/9).
ADVERTISEMENT
Suprapti mengaku setelah dirinya mendata siswa kelas I di sekolahnya, masih ada siswa yang bahkan belum mengenal seluruh huruf abjad atau pun membaca dengan mengeja huruf, sehingga perlu diadakan pendekatan secara mendalam.
“Ya caranya dengan menggunakan buku besar mulai dari membaca terbimbing yang telah saya dapatkan dari Tanoto Foundation,” tambahnya.
Pada kegiatan ini, Suprapti membimbing siswa yang belum mengenal huruf, kata, suku kata, dan tentunya siswanya juga dibatasi dikarenakan COVID-19. Secara bergantian siswa yang belum lancar dibimbing olehnya.
Mereka mendapatkan pembimbingan secara bergiliran. Misalnya, untuk hari pertama kelompok yang belum mengenal huruf, hari kedua kelompok yang akan memperlancar membaca kata per kata.
Sebelum siswa yang dibimbing belajar mengenal huruf, kata dan membaca, terlebih dahulu Suprapti menunjukkan cara membaca cerita dengan memperhatikan tanda baca dan ekspresi.
ADVERTISEMENT
“Hanya anak-anak yang belum mengenal huruf dan kata saja. Setelah itu, saya mengoreksi kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, yang sudah lancar diminta memperlancar bacaannya, lalu dikirimkan ke saya fotonya,” katanya.
Saat siswa menemukan huruf yang sulit, atau suku kata sulit, bahkan kata-kata yang sulit dalam bacaan, Suprapti membuat bahan belajar seperti kartu kata, dan membagikannya kepada siswa untuk dipelajari.
Bilqis Sidqia, merasa senang dengan pembelajaran belajar membaca, baginya ini adalah pengalaman baru, belajar melalui membaca terbimbing.
“Bisa tahu perbedaan huruf, suku kata, dan baca pelan-pelan,” ujarnya senang.
Literasi dan Buku Saku
Selain Suprapti, Nina Nurdiawati, guru Pendidikan Agama Islam SDN 173/V Tanjung Benanak, Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga berinovasi untuk memberikan pembelajaran kepada anak didiknya. Kerajinan saku belajar menjadi salah satu langkah yang dilakukan olehnya.
ADVERTISEMENT
Nina menamankan kreasinya yaitu Sakuku, ini digunakan untuk menyimpan rangkuman pelajaran. Jadi kata Nina setelah melakukan pembelajaran, siswa diminta untuk membuat rangkuman yang di tuliskan dalam Saku tadi.
"Jadi karena telah ditulis rangkuman dari pembelajaran tadi bisa membuat anak mengingat apa yang dipelajarinya tadi. Ini dimasukkan dalam saku yang dibuat tadi," katanya.
Proses pembuatan saku belajar sangatlah mudah. Langkah pertama pembuatan ini peserta didik mengumpulkan bahan pembuatan memori di sakuku seperti kardus, kertas karton, pewarna, lem, gunting, penggaris, solasiban hitam.
Kemudian pada saat pembuatan siswa dapat membuat saku sesuai karakter tokoh atau gambar yang mereka senangi, seperti siswa yang bernama Azzahra menyukai doraemon, maka Azzahra membuat karakter yang disukainya.
“Iya suka doraemon, jadinya ditempel gambar doraemon,” ucap Azzahra.
ADVERTISEMENT
Setelah mereka mengguntingnya mereka dapat menempel kertas karton yang telah diberi nama mereka masing-masing dan diberi warna agar terlihat menarik. Kemudian siswa menulis rangkuman pelajaran yang telah dipelajari.