Diabaikan, Kerusakan Tahura Orang Kayo Hitam Jambi Capai 70 Persen

Konten Media Partner
18 Maret 2019 12:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taman Hutan Raya (Tahura) Orang Kayo Hitam Jambi. FOTO: Suwandi
zoom-in-whitePerbesar
Taman Hutan Raya (Tahura) Orang Kayo Hitam Jambi. FOTO: Suwandi
ADVERTISEMENT
Jambikita.id—Kondisi Taman Hutan Raya (Tahura) Orang Kayo Hitam (OKH) di Jambi pasca kebakaran 2015 lalu begitu mengenaskan. Kerusakan Tahura OKH diperkirakan mencapai 70 persen. Ironisnya, pemerintah belum melakukan pemulihan ekosistem hutan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Sangat disayangkan. Sudah lebih tiga tahun pasca kebakaran, pemerintah belum mengambil sikap,” kata Cak Khusnul Lanscape Manager Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (IDH) saat diskusi Restorasi Ekosistem Gambut di Jambi, Sabtu (16/3/2019) akhir pekan lalu.
Upaya pemulihan Tahura OKH, kata Khusnul sangat mendesak untuk dilakukan. Atas dasar itu, sejumlah aktivis lingkungan secara swadaya melakukan restorasi ekosistem gambut.
Dia mencontohkan selain aktivis lingkungan, masyarakat telah meninggalkan pembukaan lahan tanpa bakar. Artinya masyarakat telah memiliki kesadaran untuk mengamankan lingkungan.
“Masyarakat sudah melakukan revolusi mental. Justru pemerintah absen dari pemulihan ekosistem gambut secara berkelanjutan,” katanya.
Sejumlah pihak bersama masyarakat telah melakukan pemulihan ekosistem gambut, tetapi pemerintah tidak memberi dukungan. Sehingga upaya pemulihan tidak dapat diakselerasi.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, Veri Irawan dari UPTD Tahura OKH mengaku belum sempat turun ke lapangan selama tiga tahun terakhir. "Kemarin ada rencana. Tapi gagal karena sakit," kata Veri dalam diskusi.
Pemerintah telah membuat rencana jangka panjang Tahura OKH. Namun belum diterima dan masih terus diusahakan agar program pemulihan ekosistem gambut dapat berjalan.
Untuk diketahui luas Tahura OKH mencapai 19 ribu hektar. Pada 2015 terbakar total yang mengakibatkan kerusakan vegetasi hingga 70 persen. Kawasan konservasi penopang Taman Nasional Berbak Sembilang ini berada di Desa Simpang, Sungai Aur dan Gedong Karya. (suwandi)