Harimau yang Diduga Terkam 3 Warga Berada di TPS Jambi, Tubuhnya Kurus dan Luka

Konten Media Partner
17 Oktober 2021 17:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harimau sumatera yang diduga menerkam warga, kini berada di TPS BKSDA Jambi. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
zoom-in-whitePerbesar
Harimau sumatera yang diduga menerkam warga, kini berada di TPS BKSDA Jambi. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita)
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Seekor harimau sumatera (phantera tigris sumatrae) yang diduga menerkam 3 warga Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, berada di Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi.
ADVERTISEMENT
Harimau itu berjenis kelamin betina. Panjang tubuhnya sekitar 180 centimeter dengan umur 10 sampai 12 tahun.
Kondisi tubuhnya mengenaskan. Dia tampak kurus. Ada bekas luka yang diduga berasal dari jeratan.
Ketika di alam liar kucing besar itu kesulitan mencari makan. Karena harimau ini sedang kelaparan, proses evakuasinya tidak memerlukan obat bius.
"Menurut dugaan kami sudah terjerat duluan (sebelum menyerang warga). Dia agak susah bergerak dengan kaki kanan yang lemah," kata Kapala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh, Minggu (17/10).
BKSDA Jambi, kata Rahmad, belum bisa memastikan kaki harimau ini bisa kembali normal atau tidak. Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan, termasuk dengan ronsen.
Zulmanudin, dokter hewan yang bertugas di BKSDA Jambi, juga menyampaikan hewan malang tersebut bakal dirawat dan diperiksa.
ADVERTISEMENT
"Kita lakukan pemantauan terhadap kondisi harimau yang luka akibat jeratan. Kami beri pakan maksimal. Kemudian kita lakukan pemeriksaan yang intensif dan efesien," katanya.
Serangkaian rehabilitasi juga akan dilalui kucing besar tersebut. Belum dipastikan sampai berapa lama. Yang jelas insting liarnya tetap dijaga.
"Mungkin kita lihat kondisi dan perkembangan selanjutnya. Rencana kita, kalau bisa 3 bulan, dilepasliarkan," jelasnya.

Diduga Menerkam 3 Warga karena Habitat Terganggu

Sebagaimana yang dikabarkan sebelumnya, tanggal 25 September lalu seekor harimau telah menerkam warga bernama Rasidi (30), petani di Desa Guguk, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin.
Saat itu korban yang sedang istirahat bersama temannya, diserang harimau dengan menggigit leher. Nyawa Rasidi kemudian tidak tertolong lagi.
Lalu, timbul korban kedua, Senin (11/10). Kali ini dialami Pami (62), petani di Desa Marus Jaya. Dia diserang saat berada di kebun karet. Beruntungnya, dia berhasil diselamatkan oleh suaminya dengan melempar getah karet pada sang predator.
ADVERTISEMENT
Terakhir, dialami Abu Bakar (21) yang sedang mencari sinyal, Rabu (13/10). Lokasinya berada di Bukit Temenit, Dusun Baru, Desa Air Batu. Kali ini korbannya tidak selamat.
BKSDA Jambi menduga penyerangan ini dilakukan oleh seekor harimau tadi. Sesuai keterangan dari warga, tubuhnya kurus.
Rahmad mengatakan penyerangan ini bisa terjadi, karena habitatnya terganggu.
"Habitatnya terganggu. Sebagian kawasan sekitar Desa Guguk itu, dimasuki orang yang terlibat aktivitas PETI," katanya.
Pencarian harimau ini berlangsung sejak tanggal 14 Oktober lalu. Keesokan harinya satwa ini berhasil ditangkap BKSDA Jambi, KPHP Merangin, Kodim Bangko, BBNTKS, FFI dan masyarakat.
Dini hari tadi, harimau tiba di TPS BKSDA Jambi. Satwa ini bakal dirawat dan direhabilitasi, sebelum dilepasliarkan.
BKSDA Jambi masih melakukan pemantauan di hutan sekitar Renah Pembarap, sebagai upaya antisipasi adanya harimau lain yang berpotensi menyerang warga.
ADVERTISEMENT
(M Sobar Alfahri)