Hasil Rapid Test Massal di Jambi: 20 Orang Dinyatakan Reaktif Corona

Konten Media Partner
30 Juli 2020 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Jambi, Johansyah. Foto: Jambikita.id/kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Jubir Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Jambi, Johansyah. Foto: Jambikita.id/kumparan.com
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Jambi kini telah selesai melaksanakan rapid test massal pada tahap pertama yang digelar selama sepekan terakhir. Hasilnya sebanyak 20 orang reaktif.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 5.000 orang ditargetkan dalam rapid test massal yang dimulai pada 19-28 Juli di sejumlah kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jambi. Sebanyak 4.980 orang nonreaktif dan yang reaktif Corona ada 20 orang.
Sebelumnya, pelaksanaan rapid test telah dilakukan di lokasi Car Free Day (CFD), Kawasan Perkantoran Gubernur Jambi pada 19 Juli 2020 lalu, dengan menyasar para pedagang di sekitaran lokasi tersebut.
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Jambi, Johansyah mengatakan, dari 20 orang yang reaktif saat dilakukan rapid test massal, kemudian dilakukan uji swab dan hasinya ada 1 orang yang positif COVID-19.
"Dari hasil 5.000 rapid test yang kita lakukan sebanyak 4.980 orang dinyatakan nonreaktif dan 20 orang reaktif yang kembali dilakukan uji swab, ternyata ada 1 orang yang positif dan telah diumumkan," kata Johansyah.
Saat tes cepat Corona di lokasi CFD, kawasan Kantor Gubernur Jambi, Minggu (19/7) lalu. Foto: Hms
Menurutnya, agenda rapid test masif ini sudah berlangsung selama tujuh hari sejak 19 Juli lalu dan masih terus berjalan. Sebelumnya, Johansyah juga mengumunkan ada penambahan 15 kasus positif COVID-19 di Jambi yang berasal dari klaster baru PetroChina.
ADVERTISEMENT
Rapid test ini sudah digelar di delapan daerah di Provinsi Jambi. Total 5.000 orang telah mengikuti test cepat COVID-19 ini,” kata Johansyah, Kamis (29/7).
Tim Gugus Provinsi menargetkan rata-rata kurang lebih 350 orang per kabupaten/kota. Ini upaya dan komitmen gugus tugas dalam penelusuran sekaligus antisipasi terhadap timbulnya klaster baru dengan dilonggarkannya beberapa kegiatan.