Inflasi Jambi Juni 2020 Tercatat 0,33 Persen, BI Sebut Terkendali

Konten Media Partner
11 Juli 2020 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Perwakilan BI Jambi, Bayu Martanto saat rapat pengendalian inflasi. Foto: Instagram bank_indonesia_kpwjambi
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Perwakilan BI Jambi, Bayu Martanto saat rapat pengendalian inflasi. Foto: Instagram bank_indonesia_kpwjambi
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, pada Juni 2020 Provinsi Jambi mengalami inflasi bulanan sebesar 0,33 persen (mtm). Dengan angka tersebut, maka secara tahunan inflasi Jambi adalah sebesar 0,47 persen (yoy) dan secara tahun berjalan inflasi Jambi sebesar 0,90 persen (ytd).
ADVERTISEMENT
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bayu Martanto mengatakan, secara keseluruhan, jenis barang dan jasa yang memberikan andil terbesar adalah komoditas pada komoditas pada kelompok makanan, minuman, tembakau.
Antara lain, daging ayam ras (andil 0,34 persen), ikan dencis (andil 0,05 persen), udang basah (andil 0,04 persen), ikan lele dan tempe (andil 0,03 persen), daging sapi, kangkung, dan bayam (andil 0,02 persen).
"Secara umum, kebijakan Pemerintah terkait pelonggaran pembatasan aktivitas sosial mendorong pembukaan kembali rumah makan, restoran maupun warung," kata Bayu Martanto, Sabtu (11/7).
Menurutnya, hal ini berdampak terhadap meningkatnya permintaan daging ayam ras di tengah keterbatasan pasokan sehingga menyebabkan kenaikan harga daging ayam ras. Peningkatan harga beberapa komoditas sayur-sayuran disebabkan curah hujan yang tinggi di beberapa wilayah sentra sehingga berdampak terhadap kerusakan komoditas sayur-sayuran.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, penerapan lockdown oleh pemerintah India masih menjadi penghambat kelancaran impor daging kerbau yang merupakan alternatif lain dari daging sapi bagi masyarakat. Hal ini berdampak terhadap, kenaikan harga daging sapi pada bulan Juni 2020.
"Terdapat beberapa komoditas yang mengalami deflasi, yakni angkutan udara, cabai merah, bawang putih, dan ikan nila (andil deflasi 0,06 persen), minyak goreng (andil deflasi 0,02 persen), tahu mentah, susu kental manis, dan telur ayam ras (andil deflasi 0,01 persen)," sebutnya.
Penurunan harga angkutan udara disebabkan karena masih lemahnya permintaan masyarakat terhadap jasa angkutan udara. Sedangkan, penurunan harga pada komoditas bahan pangan sebagai dampak dari terjaganya pasokan untuk memenuhi permintaan.
Mempertimbangkan kondisi terkini serta kebijakan pemerintah maupun pelaku usaha, pada Juli 2020 Provinsi Jambi diperkirakan akan mengalami inflasi pada kisaran 0,10 persen- 0,50 persen (mtm) atau 0,00 persen - 0,38 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
"Inflasi utamanya akan didorong oleh kenaikan harga komoditas tarif angkutan udara seiring dengan meningkatnya permintaan jasa angkutan udara domestik. Selain itu, beberapa komoditas bahan makanan seperti aneka cabai, daging sapi, dan sayur-sayuran diperkirakan meningkat yang disebabkan keterbatasan pasokan untuk memenuhi kebutuhan," pungkasnya.