Jambi dan Riau Dominasi Karhutla, Walhi Tagih Janji Jokowi

Konten Media Partner
17 September 2019 21:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran hutan di Jambi. Foto: ist
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran hutan di Jambi. Foto: ist
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Sejumlah wilayah di Pulau Sumatra masih terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yang didominasi dari wilayah Indonesia barat. Tepatnya di wilayah provinsi Riau dan Jambi. 
ADVERTISEMENT
Kebakaran hutan ini menyebabkan wilayah di sekitarnya tertutup kabut asap, yang mengakibatkan menurunkan jarak pandang dan kualitas udara turun ke status tidak sehat. 
Menanggapi hal tersebut, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi Jambi menagih janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan mencopot aparat yang tidak bisa mengatasi Karhutla.
"Kita tagih janji Jokowi, karena itu komitmennya. Kalau dia punya komitmen untuk ucapkan itu, berati dia harus bertanggung jawab sampai ke lapangan," tegas Direktur Eksekutif Walhi Daerah Jambi Rudiansyah, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, apabila komitmen itu tidak dilakukan, permasalahan Karhutla akan terus terjadi. Dalam proses penegakan hukum terhadap perusahaan ini, pemerintah juga belum maksimal.
"Kita tidak melihat sanksi dan upaya penegakan hukum. Itu juga seharusnya dilakukan oleh pihak kepolisian, pihak Kementerian LHK, dan Kementerian Perkebunan," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dikatakan Rudi, dalam audit kepatuhan, kesiapan mereka membangun kebun. Perusahaan diharuskan untuk menyiapkan beberapa hal. Misalnya, peralatan pompa, regu pemadam, dan seterusnya tidak dilakukan. Padahal itu ada dalam instrumen audit kepatuhan.
"Hampir rata-rata kebakaran yang terjadi di wilayah konsesi perusahaan. Sebanyak 64 persen titik api masuk di lahan konsesi perusahaan. Secara parsial, walaupun di lapangan mereka bilang wilayahnya mereka tidak bisa garap. Tetapi secara konteks perizinan mereka punya izin," urainya.
Sementara itu, di Provinsi Jambi sendiri, Karhutla yang cukup parah terjadi di tiga kabupaten, yakni Tanjung Jabung Timur, Muara Jambi, dan Tebo. Rata-rata wilayah titik api masuk dalam konsesi perusahaan. 
"Kita hormati kinerja pemadamannya, tetapi konteks penegakan hukum, mitigasi pencegahan kebakaran, dengan membasahi gambut itu juga harus dilakukan. Jadi tugas negara ini tidak hanya memadamkan api, karena akar masalahnya tidak dicari," pungkasnya. (Bara)
ADVERTISEMENT