Pelabuhan Kuala Tungkal.jpg

Kabut Asap di Jambi Mulai Ganggu Aktivitas Pelayaran

10 September 2019 23:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelabuhan Kuala Tungkal yang mulai diselimuti kabut asap. Foto: Bara
zoom-in-whitePerbesar
Pelabuhan Kuala Tungkal yang mulai diselimuti kabut asap. Foto: Bara
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Kabut asap tebal yang melanda udara Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi sejak beberapa hari terakhir, ternyata tidak hanya mengganggu aktivitas sekolah tetapi turut pula mengganggu aktivitas pelayaran.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan oleh Pimpinan PT Karya Budi, Kadir yang menyampaikan bahwa kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kiriman dari daerah tetangga tersebut membuat jarak pandang di laut tempat jalur lintas pemberangkatan menjadi terbatas.
"Kabut asap menghambat dan membuat jarak pandang nahkoda kami terganggu, maka dari itu kami mempersiapkan alat seperti pelampung, senter untuk keselamatan penumpang karena kabut asap yang menganggu pelayaran" kata Kadir, Selasa (10/9).
Lebih lanjut, Kadir mengatakan upaya mengantisipasi dampak buruk akibat bencana kabut asap terhadap pelayaran, salah satunya adalah dengan mengurangi penumpang.
"Jumlah penumpang dikurangi setengahnya supaya lebih aman. Karena memang asap sangat mengganggu," katanya.
Dia menyebutkan selama ini satu kapal penyeberangan di Tanjabbar membawa 30 penumpang, namun kali ini dikurangi untuk mengantisipasi dampak buruk.
ADVERTISEMENT
Nahkoda kapal. imbuhnya, juga diingatkan untuk meningkatkan kehati-hatian, mengurangi kecepatan kapal, serta menjalankan prosedur keamanan dengan teliti.
"Keselamatan penumpang harus diutamakan walaupun kabut asap makin tebal, karena itu kecepatan harus dikurangi agar penumpang selalu terjaga dan selamat," jelasnya.
Salah satu pengemudi Speedboat di Pelabuhan Kuala Tungkal, Fauzi mengatakan, bahwa dirinya saat ini sangat berhati-hati dalam membawa penumpang, karena kabut asap makin tebal saat pagi hari sampai sore hari.
"Saya sangat berhati-hati membawa penumpang, maka dari itu saya membawa penumpang ke tengah bukan ke tepi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Salah satu penumpang tujuan Kuala Tungkal - Tembilahan, Ahmad mengatakan dampak kabut asap, selain membuat pernafasan sesak juga membuat penumpang yang sering pergi melalui jalur laut menjadi takut.
ADVERTISEMENT
"Kami menjadi takut untuk menggunakan pelayaran di laut, karena kabut asal. Tapi mau bagaimana lagi, tempat tinggal kami hanya bisa melalui transportasi laut," pungkasnya. (bara)
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten