Kabut Asap, Pemprov Jambi Liburkan Sekolah Hingga Selasa

Konten Media Partner
14 Oktober 2019 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabut asap di Jambi. Foto: bara
zoom-in-whitePerbesar
Kabut asap di Jambi. Foto: bara
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Pemerintah Provinsi Jambi meliburkan sekolah mulai dari jenjang paling rendah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga tingkat SMA sederajat sampai Selasa (15/10) besok, menyusul kembali pekatnya kabut asap di sejumlah daerah di Jambi.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Agus Herianto mengatakan seluruh sekolah di daerah itu diliburkan sejak hari ini, hingga Selasa.
"Kami liburkan SMA sederajat sampai Selasa karena kabut asap, dan selanjutnya masih melihat perkembangan dahulu," katanya, Senin (14/10).
Libur itu diterapkan di beberapa daerah dengan tingkat kabut asap paling parah yaitu di Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Daerah lainnya, kata Agus, boleh meliburkan atau menyesuaikan dengan kondisi dampak kabut asap di daerah masing-masing.
Selain meliburkan, pemda setempat juga meminta masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah, selalu menggunakan masker, membudayakan hidup sehat, dan jangan membakar sampah.
Sebelumnya, kualitas udara di Kota Jambi kembali memburuk akibat asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla), walaupun sudah diguyur hujan.
ADVERTISEMENT
Harry (27), warga Telainaipura, Kota Jambi menyebutkan kabut asap pekat kembali menyelimuti Jambi sejak hari Minggu (13/10) hingga hari ini.
“Iya, sekarang tebal lagi kabutnya, padahal sudah menghilang sejak ada hujan di Jambi,” katanya, Senin (14/10).
Tidak hanya di Kota Jambi, kabut asap juga terpantau di sejumlah daerah seperti di Kabupaten Sarolangun, Merangin, Muaro Jambi, dan Tanjungjabung Timur.
Adapun, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi Ardi menjelaskan kabut asap disebabkan sisa-sisa karhutla yang terjadi di sejumlah provinsi di Sumatera.
Apalagi, imbuhnya, arah angin datang dari timur dan tenggara Kota Jambi, sehingga asap karhutla juga terdampak di Kota Jambi.
“Hujan yang turun kemungkinan hanya membasahi bagian atas, namun tidak sampai ke gambut bagian bawah yang juga terbakar,” kata Ardi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang dirilis pemerintah Kota Jambi, dari hasil pengukuran Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menggunakan alat pengukur kualitas udara Air Quality Monitoring System (AQMS), pukul 06.30 WIB, Sabtu 12 Oktober 2019 lalu.
Nilai konsentrasi parameter partikulat PM 2.5 mencapai 630. Angka ini di atas baku mutu, yang artinya kualitas udara tersebut berbahaya. (hery)