Kabut Asap Selimuti Kota Jambi Diklaim Kiriman dari Sumsel

Konten Media Partner
17 Agustus 2019 23:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabut asap selimuti Kota Jambi. Foto: Bara
zoom-in-whitePerbesar
Kabut asap selimuti Kota Jambi. Foto: Bara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jambikita.id - Komandan Korem (Danrem) 042/Garuda Putih, yang juga sekaligus Dansatgas Karhutla Provinsi Jambi, Kolonel Arh Elphis Rudy mengaku, masyarakat memang sedikit dikejutkan dengan adanya kabut asap yang masuk ke Kota Jambi, pada Jumat (16/8).
ADVERTISEMENT
Dia menyebutkan dari trayektori asap yang terpantau patroli udara maupun dari satelit asal asap yang sempat masuk ke Jambi selama kurang lebih 2 jam lebih sekitar pukul 09.30  sampai 12.00 WIB adalah merupakan asap dari lokasi kebakaran di Bayung Lincir, Musi Banyu Asin, Sumatra Selatan (Sumsel) yang berjarak sekitar 50 km tenggara Kota Jambi.
"Kebetulan arah angin, dari arah tenggara sehingga asap sempat masuk ke Kota Jambi. Namun saat ini asap sudah hilang dan sudah kembali normal. Sedangkan untuk ISPU di Jambi masih 33 atau kondisi baik. Karhutla di Jambi sementara ini masih relatif kecil dan dapat dikendalikan," kata Danrem.
Menurutnya, jika dibandingkan pada tahun 2015 luas kebakaran sekitar 115.000 Ha lahan maupun hutan terbakar, sedangkan tahun 2018 sekitar 1400 Ha terbakar.
ADVERTISEMENT
"Untuk tahun ini sendiri, sejak bulan Januari 2019 sampai 15 Agustus 2019 baru sekitar 340 Ha lahan yang terbakar. Artinya Jambi terjadi penurunan area yang terbakar," jelasnya.
Penurunan ini, kata Elphis, tidak terlepas dari kerjasama semua pihak di Jambi mulai dari Pemerintah, TNI/Polri/BPBD/KLHK, BRG, Perusahaan, Akademisi, masyarakat dan lain-lain termasuk juga media yang membantu mensosialisasikan, edukasi dan literasi agar masyarakat atau korporasi tidak membuka lahan dengan cara membakar. 
"Tentunya kondisi ini tetap memerlukan kesiapsiagaan semua pihak dan Satgas Karhutla untuk siap menghadapi kondisi darurat karena kemarau masih cukup panjang sampai akhir september atau awal oktober tahun ini. Mohon doanya kepada semua pihak," pungkasnya. (bara)