news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kericuhan Warnai Penertiban PKL Pasar Baru Talang Banjar di Kota Jambi

Konten Media Partner
16 Mei 2020 23:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sempat terjadi adu argumen antar pedagang dan petugas, hingga berujung kericuhan. Foto: Jambikita.id
zoom-in-whitePerbesar
Sempat terjadi adu argumen antar pedagang dan petugas, hingga berujung kericuhan. Foto: Jambikita.id
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Kericuhan antara pedagang dengan petugas kembali mewarnai kegiatan penertiban pedagang kaki lima (PKL), yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Jambi, di Pasar Baru, Kecamatan Talang Banjar, Kota Jambi, sekitar pukul 16.00 WIB, Sabtu (16/5) sore.
ADVERTISEMENT
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, aksi kericuhan tersebut berawal saat petugas Satpol PP Kota Jambi mengangkut barang dagangan mereka. Namun pedagang tetap mempertahankan barang dagangannya, lalu sempat terjadi adu argumen antar pedagang dan petugas, hingga berujung kericuhan.
Febiana Kristin, salah satu pedagang mengatakan, dirinya bersama pedagang lain terpaksa berjualan di seputaran jalan, yang letaknya di jalan arah menuju ke lokasi Pasar Talang Banjar. Hal ini lantaran di lokasi pasar sudah tidak ada tempat untuk berjualan lagi, atau sudah penuh.
Selain itu mereka juga mengaku telah mendapatkan izin dari sejumlah petugas Satpol PP, untuk berjualan di lokasi yang sekarang.
Perselihan antara petugas dan pedagang terjadi karena kesalah pahaman. Foto: Jambikita.id
"Kami kan jualan bukan di pinggiran jalan besar lagi, tapi sudah masuk dalam kawasan pasar. Itu juga lantaran di dalam tidak ada tempat lagi, jadi jam 9 pagi saya bilang, jangan gusur kami pak. Terus ada anggota Satpol PP ngizinin dan bilang, karena kalian tidak ada tempat, saya kasih dispensai, tapi tiba-tiba kok malah di gusur," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Akibat dari kericuhan tersebut, seorang perempuan bernama Monica, mengaku menjadi sasaran pemukulan sejumlah petugas saat berada di lokasi pasar. Saat ini, korban pemukulan tersebut belum bisa memberi keterangan, karena masih terbaring lemas di rumahnya.
Selain itu, Febiana juga menyebutkan, bahwa atas kejadian itu, dirinya telah membuat laporan ke pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Jambi. Tidak hanya Monika, namun Febiana juga mengaku turut menjadi sasaran pemukulan dari petugas.
"Perlakuan petugas sudah seperti bukan manusia kami nih dibuatnya, cewek saja sampai mereka pukulin. Sampai gak bisa ngapa-ngapain," ungkap Febiana.
Petugas saat memberikan penjelasan kepada masyarakat dan pedagang setempat. Foto: Jambikita.id
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Jambi Timur, Iptu Hasmi mengatakan, kericuhan tersebut berawal dari kesalah pahaman antara pedagang dan petugas Satpol PP.
ADVERTISEMENT
Atas kejadian tersebut, kata Hasmi, kedua belah pihak telah diarahkan ke Polresta Jambi. Dia menjelaskan bahwa anggotanya (Personel Polresta Jambi) hanya melakukan pengamanan saat kericuhan terjadi.
"Kalau terkait dengan kericuhan itu, telah diarahkan ke Polresta, dan kita hanya melakukan pengamanan di lokasi ketika kejadian," kata Hasmi, Sabtu (16/5) sore.