KUARTAL II: BI Perkirakan Ekonomi Jambi Bisa Tumbuh Hingga 4,98 Persen

Konten Media Partner
21 Maret 2019 17:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Bank Indonesia. Foto: Kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Bank Indonesia. Foto: Kumparan.com
ADVERTISEMENT
Jambikita.id—Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Jambi pada kuartal kedua tahun ini tumbuh di kisaran 4,58 persen – 4,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jambi Bayu Martanto mengungkapkan potensi pertumbuhan itu masih terbuka lebar, terutama ditopang sektor pertanian yang merupakan unggulan daerah itu, mengingat permintaan domestik maupun eksternal bakal meningkat.
“Perkiraan kami tumbuh di kisaran 4,58 persen hingga 4,98 persen, terutama akan ditopang oleh perbaikan kinerja lapangan usaha pertanian,” katanya, Rabu (20/3/2019).
Selain itu, andil sektor pertambangan juga diperkirakan masih cukup besar, sejalan dengan outlook permintaan minyak mentah yang cukup kuat sepanjang tahun 2019 serta pemangkasan produksi yang terus dilakukan oleh negara anggota OPEC.
Dari sisi pengeluaran, perayaan hari besar keagamaan nasional serta penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres diestimasi menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada kuartal dua 2019.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan konsumsi rumah tangga dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) akan menjadi motor penggerak ekonomi daerah tersebut.
Namun demikian, beberapa risiko dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari perkiraan terutama perlambatan ekonomi Tiongkok yang merupakan negara tujuan ekspor Provinsi Jambi.
Hasil perundingan dagang yang sedang dilakukan Tiongkok dan Amerika Serikat juga akan sangat mempengaruhi perdagangan komoditas global ke depan, sehingga berdampak langsung terhadap Provinsi Jambi yang masih mengandalkan sektor ekonomi primer.
Adapun, sepanjang kuartal penghujung tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Jambi relatif stabil seiring membaiknya harga komoditas pertambangan di tingkat global. Permintaan konsumsi biodiesel dalam negeri turut memperbaiki harga sawit.
BI mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada kuartal IV-2018 sebesar 4,77 persen (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya yang juga tercatat sebesar 4,77 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Secara kumulatif tahun 2018, ekonomi Provinsi Jambi tumbuh 4,71 persen (yoy) meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar 4,64 persen (yoy).
"Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi terutama didorong oleh perbaikan kinerja lapangan usaha pertambangan, yang merupakan sektor unggulan daerah," katanya.
Perbaikan sektor pertambangan sejalan dengan kuatnya permintaan eksternal terhadap migas dan batu bara. Permintaan eksternal yang meningkat sepanjang tahun 2018 tercermin dari data nilai ekspor Provinsi Jambi yang naik 20 persen (yoy).
Tidak hanya itu, Bayu menuturkan ekspor Provinsi Jambi mencakup kelompok komoditas pertanian, industri dan pertambangan dengan andil paling besar pada komoditas pertambangan yaitu 62,02 persen (yoy).
Perkembangan tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto menurut pengeluaran, dimana andil pertumbuhan terbesar selama tahun 2018 bersumber dari kelompok ekspor, kata Bayu lagi.
ADVERTISEMENT
Selain komoditas energi primer, permintaan terhadap minyak kelapa sawit juga terpantau meningkat terutama disebabkan oleh naiknya konsumsi minyak makanan (edible oil) dan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel.
Dimulainya penerapan kewajiban biodiesel B20 pada akhir September 2018, menjadi salah satu faktor pendorong utama tumbuhnya lapangan usaha industri pengolahan di Provinsi Jambi yang sebagian besar berbasis industri minyak nabati makanan, industri minyak CPO dan kernel. (suwandi)