Musim Kemarau, Harga Cabai Makin Pedas di Jambi

Konten Media Partner
17 Juli 2019 15:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
cabai merah. Foto: Bara
zoom-in-whitePerbesar
cabai merah. Foto: Bara
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Saat ini harga cabai merah tergolong tinggi di pasar tradisional Kota Jambi, harga cabai merah naik Rp14.000 perkilogramnya dari harga Rp 56.000 menjadi Rp 70.000 per kilogram. 
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi, Ariansyah mengatakan mahalnya harga cabai tersebut salah satunya disebabkan oleh musim kemarau atau musim kekeringan. 
Musim kemarau tersebut, juga mempengaruhi hasil produksi ditingkat petani cabai. Sehingga menyebabkan harga naik. Di tingkat petani sendiri, cabai merah dijual Rp 54.000 hingga Rp 56.000 per kilogram. 
"Kemudian margin antar, dan sebagainya pagi ini mencapai Rp 68 ribu sampai Rp 70 ribu," kata Ariansyah, Selasa (16/7/2019).
Hal tersebut dikarenakan, Provinsi Jambi memasok pasokan dari luar daerah seperti Pulau Jawa Tengah, seperti Mutilang, Magelang, Purworejo, Wates dan sebagainya.
"Kita anggap ini bukan masalah di rantai dagang, kalau permasalahan di rantai dagang. Kita bisa masuk di rantai perdagangan, dimana titik yang bisa menaikkan harga. Tetapi masalahnya suplaynya yang kurang," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ariansyah juga menjelaskan, kebutuhan cabe di Provinsi Jambi mencapai 30 ton perharinya, namun akibat musim kemarau ini hanya dapat memasok sekitar 6 ton cabe saja perharinya.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi harga cabe yang melonjak, pihaknya  membeli langsung cabe ditingkat petani dan melakukan Operasi Pasar (OP) lalu menjualnya ke masyarakat.
"Kita putus rantai distribusi, kita mulai dengan cabe lokal, dan cabe lokal sedang dicari dan ternyata harganya juga sama mahalnya sama di Jawa, harganya 50 perkilo. Artinya harga cabe ditingkat petani memang masih tinggi," pungkasnya. (Bara)