Polisi di Jambi Selamatkan Kurir Sabu dari Penyanderaan

Polres Bungo berhasil menyelamatkan korban penyanderaan. (Foto: Dok Polres Bungo)

Jambikita.id - Kepolisian Resor (Polres) Bungo menyelamatkan seorang pria bernama Riki Ricardi (33) dari penyanderaan yang dilakukan pemesan narkoba jenis sabu di Kabupaten Bungo, Jambi, Senin (9/5). Penyanderaan ini dilakukan oleh Sapriadi (36) yang kesal, lantaran mendapatkan garam, bukan sabu sesuai pesanan.

Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro mengatakan pihaknya mendapatkan laporan ini dari pihak keluarga korban, sekitar pukul 09.00 WIB. Lalu, sekitar pukul 11.00 WIB, tim dari Polres Bungo mendapatkan informasi bahwa korban berada di rumah pelaku bernama Sapriadi (36), Desa Sungai Lilin, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Kabupaten Bungo.

Polisi yang mendapatkan pelaku berada di rumah itu, langsung melakukan penangkapan. Sedangkan korban tidak berada di lokasi tersebut.

"Tim langsung menginterogasi pelaku untuk mengetahui lokasi korban disekap. Informasi dari pelaku, korban berada di pondok kebunnya," kata Guntur, Sabtu (14/5).

Dengan membawa pelaku, Polres Bungo langsung pergi ke lokasi korban disekap. Lalu, mendapatkan korban dengan kondisi tangan, dan kaki terikat.

"Korban sudah disekap oleh pelaku selama 3 hari, dengan kondisi tangan, dan kaki terikat tali rafia serta tali tambang. Pada ssat penyekapan, korban juga mendapatkan kekerasan fisik oleh pelaku dan rekannya," ujar Guntur.

Setelah itu, Polres Bungo membawa pelaku, dan korban ke markas. Juga mengamankan barang bukti berupa tali rafia plastik, dan tali tambang bewarna hijau.

Sapriadi sebelumnya memesan 1 kilogram sabu kepada Nanda yang berada di Sumatera Barat, dengan harga Rp 65 juta. Namun, yang diantarkan 4 kurir ternyata berupa garam. Sehingga Sapriadi bersama rekannya memukul Riki, dan melakukan penyekapan.

Guntur mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan Polres Bungo. Sedangkan dalang di balik pengiriman garam itu, Nanda, sedang diburu polisi.

"Masih penyelidikan lebih lanjut latar belakang kedua kelompok yang diduga sindikat narkoba ini," pungkasnya.

(M Sobar Alfahri)