Program PINTAR, Kemendikbud Undang Disdik Tanjabtim

Konten Media Partner
31 Mei 2019 0:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Pendidikan Tanjabtim menyampaikan program pintar di Kemendikbud. Foto: Tanoto Foundation
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pendidikan Tanjabtim menyampaikan program pintar di Kemendikbud. Foto: Tanoto Foundation
ADVERTISEMENT
Jambikita.id – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Junaedi Rahmad, mewakili Kepala Dinas Kabupaten/kota program PINTAR Tanoto Foundation seluruh Indonesia menjadi narasumber di depan Dirjen Dikdasmen Kemendikbud dan seluruh pejabat yang ada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Junaedi berbagi pengalaman praktik baiknya dalam menerapkan dan menyebarluaskan program PINTAR, Selasa, (28/5/2019).
ADVERTISEMENT
Hamid Muhammad, Dirjen Dikdasmen Kemendikbud menyebut, saat ini pemerataan mutu pembelajaran menjadi fokus Kemendikbud. Mutu yang ditagih adalah peningkatan pada kompetensi siswa, pengembangan karakter, literasi unggul, dan penguasaan kompetensi abad 21, seperti kemampuan bekerja sama, berpikir kritis, berkomunikasi, dan kreatif.
Menurut Hamid, dalam setahun ini Tanoto Foundation melalui Program PINTAR bekerja sama dengan Kemendikbud telah melatih para guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan pengawas dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, manajemen berbasis sekolah, dan budaya baca.
Dampaknya pembelajaran di kelas guru-guru memfasilitasi siswa menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran. Siswa juga dilatih keterampilan abad 21 dan peningkatan minat membaca. Masyarakat juga terlibat aktif dalam meningkatkan kualitas sekolah.
ADVERTISEMENT
“Mutu siswa ditentukan pembelajaran yang berkualitas, maka yang harus dikontrol dan diawasi adalah guru. Maju tidaknya sekolah bergantung kepala sekolah. Program PINTAR ini memastikan guru dan kepala sekolah menjalankan perannya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Untuk itu saya mendorong program ini perlu didiseminasikan dalam rangka pemerataan kualitas pendidikan. Kemdikbud, Pemerintah Daerah, dan Tanoto Foundation perlu bersinergi untuk mewujudkannya,” kata Hamid pada acara Sharing Best Practice Program PINTAR yang dihadiri sekitar 20 peserta pejabat Kemdikbud, di Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Pada acara tersebut, ada empat narasumber dari unsur dinas pendidikan, guru, kepala sekolah yang berbagi pengalaman praktik baiknya dalam menerapkan Program PINTAR.
Libatkan Forum CSR untuk Diseminasi
Dampak Program PINTAR sudah dirasakan manfaatnya oleh sekolah Program PINTAR Tanoto Foundation. Seperti yang diuraikan oleh Junaedi Rahmad, Kepala Dinas Pendidikan Tanjung Jabung Timur, Jambi, pada acara Sharing Best Practice tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut Junaedi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur melalui Forum CSR perusahaan yang ada di Tanjung Jabung Timur akan didorong untuk mendiseminasikan Program PINTAR ke sekolah-sekolah binaan mereka.
“Sekolah-sekolah kami yang tersebar di daerah-daerah terpencil memerlukan pelatihan dan pendampingan untuk menerapkan praktik-praktik baik dalam pembelajaran. Untuk itu kami akan membentuk fasilitator-fasilitator baru Program PINTAR untuk menjangkau lebih banyak sekolah di daerah kami, dengan demikian Pemkab Tanjabtim percepat pembangunan sumber daya manusia” kata Junaedi.
Tanoto Foundation melalui Program PINTAR, sampai Mei 2019 telah melatih dan mendampingi 9.647 guru, kepala sekolah, pengawas, dan komite sekolah di 1.465 sekolah dan madrasah yang tersebar di lima provinsi, yaitu Sumatera Utara, Jambi, Riau, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Diharapkan pada tahun 2022, ada lebih dari 9.000 sekolah dan madrasah yang mendapatkan manfaat dari Program PINTAR untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, manajemen sekolah, dan budaya baca. (rls)