Sakit Hati karena Kunci Motor Dilempar Jadi Pemicu Satpam di Jambi Duel Maut

Konten Media Partner
12 Mei 2022 16:58 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komarwan mengaku sakit hati karena korbannya memberikan kunci motor dengan cara dilempar. (Foto: Jambikita)
zoom-in-whitePerbesar
Komarwan mengaku sakit hati karena korbannya memberikan kunci motor dengan cara dilempar. (Foto: Jambikita)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jambikita.id - Komarwan (23), satpam PTPN 6 di Kabupaten Batanghari, Jambi, tega menusuk rekannya sendiri hingga tewas, karena merasa sakit hati. Ia mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakan dari korban, Ari Daminggus (25).
ADVERTISEMENT
Kedua satpam ini awalnya mendapatkan tugas piket berjaga di malam hari, Sabtu (7/5). Ari sempat meminjam sepeda motor milik pelaku untuk berpatroli di sekitar area perkebunan kelapa sawit itu. Lalu, sekitar pukul 00.00 WIB, Ari menelpon untuk memberitahukan adanya pencurian kelapa sawit.
Ketika Ari kembali di pos, Komarwan mengajak rekannya itu untuk menangkap pencuri sawit. Namun, ajakan ini ditolak, sehingga ia terpaksa mengejar pencuri sendirian.
Pelaku ini kemudian meminta kunci sepeda motornya dikembalikan agar dapat mengejar pencuri dengan menggunakan kendaraan tersebut. Bukannya diberikan secara baik-baik, kunci sepeda motor tersebut malah dikembalikan dengan cara dilempar.
"Korban sempat memberitahukan bahwa kunci tersebut berada di sepeda motor. Setelah dilihat kunci motor itu tidak ada, pelaku kembali meminta kunci sepeda motor. Lalu, saat itu korban melempar kunci sepeda motor, sehingga pelaku sakit hati," kata Kepala Polres Batanghari, AKBP Mochamad Hasan, Kamis (12/5).
ADVERTISEMENT
Komarwan yang tidak terima dengan perlakukan itu, mengatakan "Aku dak senang kau buat kayak gini. Jangan kau kiro kecik aku takut sama kau". Tetapi, Komarwan masih menghindari perkelahian, dan pergi meninggalkan Ari.
Tidak lama kemudian, Komarwan mendapatkan pesan Whatsapp dari Ari yang bertuliskan "Kalau kau belagak nian Wan, kau lepas pisau kau. Kito duel di sini nah. Tau dak kau, dak penting pakai pisau tu. Sini kau, cuma kito beduo di sini. Kalau kau jantan, jangan pakai pisau tu".
Tantangan itu ditanggapi Komarwan. Ia datang menuju pos, tetapi tetap membawa pisau yang sebenarnya digunakan untuk bertugas sebagai satpam. Ketika mereka bertemu, Ari langsung memukul dan membenturkan kepala pelaku. Lalu, pelaku menghunus pisau sepanjang 20 centimeter.
ADVERTISEMENT
"Pelaku mengeluarkan pisau menusuk korban. Sempat terjadi perebutan pisau. Namun, korban yang kena tusukan pada bagian jantung tidak bisa diselamatkan," kata Hasan.
Ari kemudian ditemukan tewas bersimbah darah, Minggu (8/5) dini hari. Jenazahnya langsung dibawa ke RSUD Hamba Muara Bulian untuk diautopsi, dan diperiksa lebih lanjut. Ini sesuai dengan permintaan pihak keluarganya.
Sedangkan pelaku pembunuhan ini berhasil kabur. Setelah 3 hari diburu polisi, barulah ia menyerahkan diri di Kabupaten Muaro Jambi, Rabu (11/5), lantaran sudah terdesak.
Di hadapan awak media, Komarwan menyampaikan memang dirinya sakit hati karena korban memberikan kunci sepeda motornya dengan cara dilempar.
"Sekarang menyesal. Saat itu sakit hati karena kunci motor dilempar. Sebelumnya tidak masalah. Tidak ada dendam," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Komarwan sendiri baru 1 bulan bekerja sebagai satpam di PTPN 6. Sedangkan korbannya sudah bekerja selama sekitar 1 tahun di perusahaan tersebut. Sebelum pertikaian maut ini, mereka disebut tidak pernah bertengkar.
(M Sobar Alfahri)