Seorang Warga Suku Anak Dalam Meninggal Diduga Akibat Asap Karhutla

Konten Media Partner
19 September 2019 0:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabut asap yang menyelimuti Kota Jambi. Foto: ist
zoom-in-whitePerbesar
Kabut asap yang menyelimuti Kota Jambi. Foto: ist
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Seorang warga di wilayah adat Suku Anak Dalam (SAD), Pangkalan Ranjau, Kecamatan Bahar Selatan, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Suparlan, meninggal dunia akibat mengalami sesak napas. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi diduga menjadi penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Saprizal Bri, seorang warga setempat, Suparlan meninggal dunia usai empat hari mengalami sesak napas. "Tragedi ini akibat dampak dari kabut asap Karhutla di wilayah Ulayat Adat SAD Pangkalan Ranjau Kubu Lalan," katanya, Rabu (17/9).
Selain Suparlan, kata Saprizal, banyak anak kecil dan balita yang saat ini terkena gangguan pernapasan dan flu akibat terpapar kabut asap. "Bagi yang punya akses masker, boleh disalurkan ke sana," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Ida Yuliarti, mengatakan pasien yang terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), ditandai dengan batuk, pilek, serta sesak napas. Ia mengimbau warga mengurangi aktivitas di luar rumah dan selalu menggunakan masker saat beraktivitas.
Adapun jumlah masyarakat yang terkena ISPA akibat kabut asap terus meningkat. Pada Juni 2019 ada 7.142 kasus, bulan Juli meningkat lagi sebanyak 9.316 kasus, dan Agustus hingga 10 September menjadi 11.251 kasus. (Bara)
ADVERTISEMENT