news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Siswa SMK Swasta di Jambi Diusir dari Ujian karena SPP Belum Lunas

Konten Media Partner
17 Juni 2019 22:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rini.
zoom-in-whitePerbesar
Rini.
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Seorang siswa inisial RP di Sekolah Menengah Kejujuran (SMK) Dharma Bhakti 1 (DB) Simpang Rimbo, Kota Jambi, diusir guru ketika mengikuti ujian sekolah yang masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
Hal ini di sampaikan langsung oleh ibunya, Rini, di Kantin Taman Anggrek, Provinsi Jambi, Senin (17/6/2019).
Rini mengatakan anaknya diusir karena masih menunggak uang SPP (sumbangan pembinaan pendidikan) sebesar Rp 3.300.000.
“Uang tersebut ialah SPP, dan lainnya, kalau dijumlahkan totalnya sebesar Rp 3.300.000, baru saya bayar Rp 1 juta, sisa Rp 2.300.000,” kata Rini.
Rini menilai tindakan yang dilakukan guru tersebut berlebihan karena perlakukan pihak sekolah itu tidak mendidik.
“Baru kali ini saya temukan ada sekolah yang mengusir seorang murid dari kelas, saat sedang mengisi soal ujian. Apakah pihak sekolah tidak memikirkan, bagaimana kondisi psikis dari siswanya,” ujar Rini.
Ilustrasi "ujian sekolah". Kredit: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Rini sudah menyampaikan kepada pihak sekolah, akan melunasi tunggakan. Tetapi pihak sekolah baru membolehkan anaknya ujian jika bayaran itu sudah lunas.
ADVERTISEMENT
“Kami kan punya niat baik mau melunasinya. Kita ini bukan pegawai, kita tahu kita pedagang kaki lima ini dapat uangnya tidak sekaligus, bertahap dapatnya. Lagi pula ini kan baru ujian kenaikan kelas 3, bukan mau tamat. Masih lama lagi di sana, masak tidak ada kepercayaan guru terhadap orang tuanya,” jelasnya.
“Padahal saya udah janji mau melunasinya sisanya yang tinggal Rp 2.300.000 dalam minggu ini, tapi pihak sekolah tetap tidak memperbolehkan. Kalau belum lunas tidak bisa mengikuti ujian, kalau sudah lunas baru bisa ikut ujian. Kan ini sangat tidak adil,” ujar Rini.
Terkait kejadian tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jambi, Agus Heriyanto angkat bicara.
Agus mengatakan harusnya pihak sekolah memberikan kesempatan untuk siswa itu mengikuti ujian terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
“Kita berharap sekolah memberikan kesempatan untuk anak ini ujian terlebih dahulu jangan langsung diberikan sanksi bahwa mereka tidak diperkenankan ikut ujian,” ujar Agus.
“Sebenarnya sekolah bisa mengambil kebijakan lain dan ini saya imbau kepada sekolah-sekolah swasta yang lain untuk tidak melakukan hal yang sama: Berikan kepada siswa untuk mengikuti ujian dan silakan komunikasikan kepada orang tua," lanjut Agus.
Agus pun memastikan akan perintahkan Kabid SMK Disdik Provinsi Jambi untuk ke sekolah tersebut. "Nanti saya perintahkan Kabid SMK untuk ke situ,” kata Agus. (bahara jati)