Varian Delta Plus Terdeteksi di Jambi, Pemerintah Optimalkan RS Rujukan

Konten Media Partner
28 Juli 2021 15:20 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Jambi, Johansyah/Sobar
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Jambi, Johansyah/Sobar
ADVERTISEMENT
Jambikita.id -Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Jambi mengonfirmasi masuknya virus corona varian AY.1 atau Delta Plus ke Provinsi Jambi, sebagaimana yang disampaikan Lembaga Biologi Molekular Eijkman. Dua orang pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Raden Mattaher terkonfirmasi terjangkit varian AY.1. Hanya saja, belum diketahui identitas 2 pasien tersebut. Gugus Tugas, langsung melakukan tracing dan tracking terkait pasien itu. Juru Bicara Gugus Tugas Provinsi Jambi, Johansyah, mengatakan, kasus 2 pasien itu baru diketahui setelah pihak RSUD Raden Mattaher menerima hasil pemeriksaan sebanyak 454 sampel dari Eijkman. Dari hasil pengujian, diperoleh data jika 2 sampel positif varian Delta AY.1. Kemudian ada sebanyak 5 sampel terkonfirmasi varian AY.3. Provinsi Jambi merupakan satu dari dua daerah yang ditemukan varian delta AY.1, daerah lainnya adalah Mamuju Sulawesi Barat. Untuk penanganan pasien varian delta ini, kata Johansyah, varian baru ini hampir sama dengan virus COVID-19 lainnya, hanya saja penularannya lebih cepat. Sehingga Pemerintah harus meningkatkan testing dan tracking. Dikatakan Johansyah, dengan terdeteksinya varian delta di Provinsi Jambi, Pemerintah akan mengoptimalkan tracking dan testing di lapangan. "Tim Satgas kota/kabupaten akan lebih teliti memantau. Nanti akan dikirim edaran ke kota/kabupaten melalui gubernur. Meminta kepada para bupati mengantisipasi itu (penyebaran varian delta)," kata Johansyah, Rabu (28/7). Johansyah juga meminta agar pemerintah kabupaten/kota untuk mengirimkan sampel dari pasien yang memiliki gejala seperti gejala pasien varian delta. Sementara untukkebijakan terkait kegiatan masyarakat, kata Johansyah, keputusannya akan dipastikan rapat gugus tugas. Sebelumnya, pada konferensi pers terkait varian delta ini, Johansyah mengatakan, pemerintah akan mengoptimalkan penanganan, salah satunya dengan meningkatkan kinerja rumah sakit rujukan. "Contohnya, RS Raden Mattaher akan dioptimalkan 88 tempat tidur," kata Johansyah. Selain itu, kata dia, Pemerintah akan membuat surat keputusan untuk rumah sakit lain, termasuk rumah sakit swasta agar bisa dijadikan rumah sakit rujukan.
ADVERTISEMENT