Viral Perempuan Jambi Berburu Burung-burung Langka Seperti Takur Api

Konten Media Partner
5 April 2021 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua perempuan berburu burung langka di kawasan hutan lindung/Instagram Pendakilawas
zoom-in-whitePerbesar
Dua perempuan berburu burung langka di kawasan hutan lindung/Instagram Pendakilawas
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Tim dari Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) tengah mengumpulkan keterangan terkait perburuan burung dilindungi yang viral di media sosial beberapa hari terakhir. Beberapa hari terakhir media sosial di Kerinci ramai terkait postingan salah satu akun Facebook yang memosting hasil buruan. Dari foto yang disebarkan akun itu, ada 2 perempuan yang berpose dengan sejumlah burung yang berhasil diburu. Menindaklanjuti hal itu, pihak TNKS akan mencari siapa pelaku di foto yang beredar tersebut. Kepala Seksi I TNKS wilayah Kerinci, Sarolangun, Merangin, Udin Ikhwanudin, mengatakan saat ini tengah dilakukan pengumpulan bahan keterangan. "KSDA, KPHP, TNKS, dan pihak terkait. Karena memang pemburuan itu memang dari kawasan TNKS. Dan dilindungi itu (burung)," kata Udin, dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (5/4). Dikatakan Udin, tim saat ini tengah mencari siapa orang yang ada di foto tersebut. Namun, belum ada informasi pasti terkait perkembangannya. "Tapi (tim) sudah kami turunkan. Supaya teman-tema bisa tahu siapa pelakunya. Nanti kita berikan teguran atau surat peringatan. Harus ada efek jeranya mereka," kata Udin.
ADVERTISEMENT
Pelaku memamerkan hasil buruannya di akun Facebook/Istimewa
Diungkapkan Udin, pelaku kemungkinan besar adalah warga Kerinci. Namun pihaknya masih harus memastikan lagi di mana lokasi pelaku dan lokasi perburuannya. "Burung itu nggak mungkin di kota. Pasti di kawasan hutan. Hutan yang ada di Kabupaten Kerinci ya kawasan TNKS," kata dia. Udin mengungkapkan, dari foto yang diposting pelaku, kemungkinan ada 5 sampai 6 jenis burung dilindungi pelaku. "Mudah-mudahan ada informasi pasti dari teman-teman, baru bisa saya informasikan lebih lanjut." Sementara itu, Ketua Kerinci Bird Watching (KBC), Peki Satriawan, menyesalkan tindakan perburuan burung tersebut. Terkait postingan di media sosial Facebook, saat ini postingan tersebut sudah dihapus. Dan nama akunnya sudah diganti. Dari Lesi Lestari menjadi Iti Fitri. Dikatakan Peki, jika dilihat dari postingan itu, lokasi perburuan itu berada di wilayah Sungai Betung Hilir, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi. Hasil buruan para pemburu itu, kata dia, sebagian merupakan burung dilindungi serta beberapa adalah burung endemik Sumatera. "Ada Takur Api, Cica Daun Sumatera, dan ada Tangkar Uli Sumatera," kata Peki dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (5/4). Saat ini pihaknya menunggu hasil investigasi TNKS. Diterangkan Peki, perburuan burung di Kerinci sudah cukup masif. Salah satu penyebabnya ada mudahnya akses masyarakat untuk memperoleh senapan angin. Kemudian masih kurangnya sosialisasi soal satwa kepada masyarakat. "Masyarakat umum cuma tahu berburu. Tapi nggak tahu yang diburu itu ada yang dilindungi," kata Peki. Dikatakan Peki, penting bagi masyarakat bisa mengetahui fungsi satwa di ekosistem mereka. Dia mengimbau masyarakat untuk lebih mencintai lingkungan dan satwa. "Karena kita dengan satwa saling membutuhkan. Apalagi burung yang disebut sebagai petani hutan. Sama-sama kita menjaga kelestariannya."
ADVERTISEMENT