Zumi Zola Stres Pikirkan Uang Ketok Palu Pengesahan RAPBD Jambi

Konten Media Partner
12 November 2019 22:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zumi Zola sebagai saksi dalam sidang kasus suap RAPBD Jambi 2018. Foto: Yovy Hasendra
zoom-in-whitePerbesar
Zumi Zola sebagai saksi dalam sidang kasus suap RAPBD Jambi 2018. Foto: Yovy Hasendra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jambikita.id - Mantan Gubernur Provinsi Jambi Zumi Zola menjadi saksi dalam kasus suap RAPBD Provinsi Jambi untuk terdakwa Joe Fandy Yoesman di Pengadilan Tipikor Jambi, Selasa (12/11).
ADVERTISEMENT
Zumi Zola dalam kesaksiannya mengaku sempat stres lantaran mendapatkan tekanan dari anggota DPRD Provinsi Jambi yang meminta uang ketok palu. Uang itu untuk memuluskan pengesahan Raperda APBD tahun 2017 dan 2018.
"Saya saat itu stres, sama seperti tahun sebelumnya. Tekanan-tekanan ini nampaknya lebih keras. Karena di tahun sebelumnya tidak diberikan full. Jadi kali ini mereka ngotot," kata Zumi Zola.
Kala itu, kata Zola, Erwan mengatakan jika uang itu tidak diberikan dan RAPBD tidak disahkan maka akan kembali ke APBD sebelumnya. Artinya cuma bisa untuk bayar gaji pegawai, sementara pembangunan tidak bisa dilakukan, sehingga program Jambi Tuntas tidak akan bisa dipenuhi.
"Misalnya program satu ekskavator satu kecamatan. Jika tidak disahkan ya tidak jalan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Ini tekanan ke saya. Makanya saya bilang ke pak Sekda (Erwan Malik) untuk komunikasi ke Asrul (Asrul Pandepotan)," katanya.
Dalam sidang itupun Hakim Victor Togi yang memimpin sidang bertanya ke Zumi Zola tentang Asrul. Di mana Asrul bukan bagian dari pemerintah Provinsi Jambi.
"Saya minta bantuan Asrul bagaimana pandangannya. Karena dia bukan kontraktor. Bukan orang politik. Bukan PNS, jadi pikirannya bisa di luar lingkaran ini," kata Zola.
Menurut Zola, saat itu dirinya mencoba untuk bertahan dan membatasi kontak langsung dengan anggota DPRD.
Sebelumnya dalam kesaksian Erwan Malik dengan para pimpinan dewan, para pimpinan dewan itu mengatakan akan menemui langsung Zumi Zola karena Erwan tidak bisa memutuskan soal permintaan uang.
ADVERTISEMENT
Namun, saat bertemu dengan Zumi Zola, tidak semua pimpinan dewan menemui Zola. "Di Jakarta saya cuma bertemu salah satu pimpinan dewan. Itu Syahbandar," kata Zola.
Hanya saja, ungkap Zola, pada pertemuan itu politisi Gerindra, Syahbandar tidak membahas sama sekali soal uang ketok palu. Di sana mereka hanya bicara politik, dan pembangunan di Provinsi Jambi. "Yang saya ingat, dia memuji Erwan Malik sebagai Sekda dan Arfan sebagai Kadis PU," kata Zola.
Hingga ketok palu, Zumi Zola mengaku tidak tahu mengenai ada tidaknya uang ketok palu. Dia tahu tentang uang itu sudah diberikan setelah terjadinya operasi tangkap tangan (OTT).
"Waktu itukan dari OTT dan banyak berita dan informasi yang tidak resmi (uangnya) dari Asiang," jelasnya. (Yovy Hasendra)
ADVERTISEMENT