"Bakar Kapalmu" dengan Benar

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership, Founder Akademi Trainer www.KubikLeadership.com. Ia juga pebisnis dan penulis 10 buku di Gramedia dan Mizan. Mentor banyak tokoh
Konten dari Pengguna
20 September 2017 6:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jamil Azzaini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kebijakan dan Ilmu (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kebijakan dan Ilmu (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Kedudukan orang berilmu itu diangkat derajatnya oleh Sang Pencipta. Berilmu tidak harus menyandang gelar akademik yang sangat panjang.  Berilmu itu menguasai secara mendalam tentang sesuatu yang akan dilakukan. Orang yang menikah dengan bekal ilmu tentu lebih bermutu dibandingkan yang menikah karena nafsu. Bahkan orang mencari ilmu dengan ilmu pasti akan lebih banyak mendapatkan ilmu.
ADVERTISEMENT
Bekerja, berwirausaha bahkan beragama juga perlu ilmu. Termasuk resign dari pekerjaan itu ada ilmunya.  Resign tanpa ilmu akan membuat hidup Anda bisa terjerumus ke jurang permasalahan yang semakin dalam. Ada orang yang nekat resign, menerima tawaran pensiun dini dengan pesangon ratusan juta rupiah. Pesangonnya semua digunakan untuk membuka franchise, 8 bulan kemudian usahanya bangkrut.
Anda ingin resign? Silakan, tetapi kuasai dulu ilmunya. Banyak orang yang resign karena merasa bekerja bukan passion-nya, ia bekerja asal-asalan.  Ia merasa atau mungkin ge-er bahwa passion-nya adalah berwirausaha. Perlu diketahui, bila saat bekerja menjadi karyawan Anda tidak punya prestasi maka kemungkinan besar saat Anda berbisnis peluang meruginya lebih tinggi.  Bila Anda sudah jadi karyawan, buktikan bahwa anda hebat saat bekerja di perusahaan orang lain sebelum Anda benar-benar mendirikan perusahaan sendiri.
ADVERTISEMENT
Ingatlah falsafah, jangan kau lepaskan burung merpati di tangan dengan berharap mendapatkan burung garuda di angkasa. Berharap sesuatu yang besar dengan melepaskan sesuatu yang kecil bisa mengakibatkan Anda kehilangan segalanya. Siapkanlah mental dan keahlian sebelum anda keluar. Ingat, mental dan keahlian, bukan sesuatu yang emosional karena "dikompor-kompori" oleh orang lain.
Banyak "penasehat" yang berkata "bakar kapalmu" bila ingin menjadi pebisnis. Para "penasehat" ini tidak melihat latar belakang dan kondisi setiap orang secara utuh. Falsafah "bakar kapalmu" yang diilhami dari Thoriq bin Ziyad saat menaklukan Spanyol berlaku bagi pasukan yang bermental kuat dan sudah terlatih serta berpengalaman pada perang-perang sebelumnya, bukan prajurit baru.
Maka bagi kaum lelaki, resign-lah bila anda sudah siap mental dan punya keahlian serta punya prestasi di perusahaan anda bekerja, tinggalkan jejak yang baik.  Sementara bagi para wanita, resign-lah bila suami dan anak-anak anda lebih membutuhkan sentuhan, perhatian dan kasih sayang dari anda.
ADVERTISEMENT
Bila anda resign dengan cara yang benar dan tepat maka kehidupan anda akan semakin Ruarrr biasa. Namun bila resign tanpa ilmu, siap-siaplah anda hidup resah dan gelisah. Semua hal perlu ilmu, termasuk resign dari pekerjaan Anda. Setuju?
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership (www.kubik.co.id)