Bekerja Seolah Tidak Bekerja

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership, Founder Akademi Trainer www.KubikLeadership.com. Ia juga pebisnis dan penulis 10 buku di Gramedia dan Mizan. Mentor banyak tokoh
Konten dari Pengguna
14 September 2017 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jamil Azzaini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bagi orang dewasa yang bekerja atau berbisnis, sebagian besar waktunya dihabiskan di tempat kerja. Rata-rata orang bekerja 8 jam dalam satu hari, belum termasuk waktu perjalanan pergi dan pulang. Dengan kata lain, sedikitnya lebih dari sepertiga waktu kita dihabiskan untuk bekerja. Oleh karena itu hampir bisa dipastikan bahwa orang yang tidak enjoy dalam bekerja maka hidupnyapun berpeluang besar akan tersiksa.
Oleh karena itu ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar mencintai pekerjaan yang kita lakukan. Pertama, pilih pekerjaan yang sesuai dengan hobi dan passion kita. Apabila hal ini Anda lakukan maka setelah itu Anda tidak pernah merasa bekerja. Anda seperti sedang menjalankan hobi tapi dibayar mahal.
Simaklah para olahragawan seperti Ronaldo di sepak bola, Tiger Wood di golf, Valentino Rossi di arena balapan, Nadal di tenis. Mereka menjalankan hobi yang sesuai passion-nya dan hebatnya mereka mendapat bayaran mahal. Saya yakin bila ditanyakan kepada mereka "apakah Anda sedang bekerja?" Kemungkinan besar jawabannya adalah "tidak, kami sedang menjalankan hobi."
Ilustrasi orang bekerja di pinggir pantai. (Foto: Thinkstock)
Hal inipun bisa berlaku di dunia kerja. Saya dan banyak teman saya menjalankan hobi hampir setiap hari sehingga kami tidak merasa sedang bekerja. Saat kami bekerja seolah kami sedang menjalankan hobi alias kenikmatan hidup. Sungguh rugi apabila kita punya hobi tapi jarang dilakukan. Dan jadikan hobi Anda itu menghasilkan agar Anda tak pernah merasa sedang bekerja.
ADVERTISEMENT
Kedua, bekerja karena panggilan jiwa. Tak cukup bekerja hanya karena hobi, "naikkan kelasnya" jadikan pekerjaan sebagai panggilan jiwa. Bekerjalah karena Anda ingin memberi manfaat kepada banyak orang. Bekerjalah karena Anda sedang mengejar visi hidup Anda. Bekerjalah karena ada sesuatu yang akan Anda tinggalkan di muka bumi.
Dengan cara ini, energi Anda tidak akan pernah habis bahkan semakin berlimpah. Bukan hanya itu, terkadang Anda rela mengerjakannya tanpa bayaran sekalipun karena memang Anda sudah benar-benar hanyut (flow) di dalamnya. Dan ajaibnya, semakin Anda flow dalam pekerjaan karena panggilan jiwa, bayaran Anda pun semakin meroket. Anda pun tidak merasa sedang bekerja.
Ketiga, kerja itu ladang ibadah. Betapa banyak orang bekerja hanya mengejar rupiah atau bayaran. Sering saya temui, mereka dibayar mahal tapi nurani dan batinnya tersiksa. Hal ini adalah kerugian besar sebab bila nurani telah mati maka akan sulit menerima kebenaran yang hakiki dan membuat hati sering resah dan gelisah.
ADVERTISEMENT
Maka yakinkanlah bahwa selain mendapat rupiah, kerja Anda pun bernilai ibadah, dunia dapat dan akherat selamat. Apabila Anda menemukan pekerjaan ini, Anda akan sangat enjoy menjalani hidup. Mengapa? Karena saat bekerja, Anda tidak merasa sedang bekerja tetapi sedang beribadah. Asyik khan, beribadah tetapi mendapat bayaran mahal. Mau?
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini CEO Kubik Leadership (www.kubik.co.id)