Peraturan 10.000 Jam

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership, Founder Akademi Trainer www.KubikLeadership.com. Ia juga pebisnis dan penulis 10 buku di Gramedia dan Mizan. Mentor banyak tokoh
Konten dari Pengguna
22 Mei 2017 13:21 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jamil Azzaini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi "Peraturan 10.000 Jam" (Foto: rawpixel.com)
Anda mungkin pernah mendengar aturan 10.000 jam. Apa itu?
ADVERTISEMENT
Apabila Anda ingin ahli di level dunia di bidang yang Anda tekuni ternyata Anda perlu berlatih 10.000 jam.  Istilah ini muncul setelah tiga orang pakar yaitu K. Anders Ericsson, Ralf Th. Krampe, dan Clemens Tesch-Romer melakukan riset di Berlin Academy of Music. Para ahli level dunia, semua menghabiskan waktu berlatih 10.000 jam.
Namun, perlu diingat, 10.000 jam adalah waktu yang dihabiskan untuk berlatih bukan hanya sekadar jam terbang. Wajar apabila begitu banyak orang yang sudah bekerja puluhan tahun dan telah memiliki jam terbang lebih dari 10.000 jam namun mereka tidak ahli dibidang apapun.
Banyak orang yang terjebak kepada rutinitas kerja. Mereka jam terbangnya bertambah tetapi  keahliannya tidak meningkat secara berarti. Mengapa? Karena mereka tidak berlatih, mereka hanya menjalankan rutinitas pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Nah, agar pekerjaan Anda menjadi tempat berlatih sehingga Anda kelak benar-benar menjadi ahli, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan.
Pertama, milikilah target spesifik untuk meningkatkan kemampuan yang melebihi kemampuan saat ini. Biasakanlah bekerja dengan target, bukan hanya target pencapaian kerja tetapi target peningkatan keterampilan yang spesifik. Salah satu hal yang menambah kenikmatan hidup adalah target kerja tercapai di saat yang bersamaan keahlian atau keterampilan kita juga meningkat.
Sayangnya, banyak orang yang hanya puas dengan pencapaian target kerja. Mereka melupakan bahwa perlu juga pencapaian peningkatan keahlian. Di dunia training, saya sering bertemu dengan trainer yang puas dengan banyaknya order namun ia lupa meningkatkan kemampuan diri. Pelan tapi pasti namanya akan tenggelam namun ia tidak menyadari.
ADVERTISEMENT
Kedua, lakukanlah latihan Anda dengan semangat dan gairah yang besar. Agar hal ini terjadi maka pilihlah sesuatu yang ingin Anda kuasai sesuai dengan passion Anda. Setiap orang pasti punya kelebihan maka fokuslah pada kelebihan Anda. Jangan ingin menjadi orang lain.
Apabila Anda semangat berlatihnya "hangat-hangat tahi ayam" boleh jadi keahlian yang ingin Anda kuasai bukanlah passion Anda. Wajar apabila Anda kemudian tidak akan ahli di bidang apapun. Sebab, rutinitas tanpa gairah yang besar hanya akan menjadikan Anda zombie alias mayat hidup dan menjauhkan Anda ahli di bidang apapun.
Ketiga, mintalah feedback dari ahlinya. Ketahuilah, feedback seorang ahli itu lebih baik daripada komentar dari seribu orang yang tidak ahli. Carilah orang yang ahli di bidang yang Anda tekuni, mintalah penilaian dari mereka. Dengarkan pendapat mereka kemudian tingkatkan kemampuan Anda.
ADVERTISEMENT
Mulai hari ini, jangan hanya fokus dan puas pada jam terbang. Jadikanlah jam terbang Anda sebagai media untuk terus berlatih dengan memenuhi kriteria tersebut di atas agar Anda benar-benar menjadi ahli di level dunia.
Mau?
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini Kubik Leadership www.kubik.co.id