Apakah Anda Egois?

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership, Founder Akademi Trainer www.KubikLeadership.com. Ia juga pebisnis dan penulis 10 buku di Gramedia dan Mizan. Mentor banyak tokoh
Konten dari Pengguna
24 Mei 2017 16:28 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jamil Azzaini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pernikahan. (Foto: Thinkstock)
Pernah ada yang berkonsultasi kepada saya. Ia ingin meminta cerai karena ia merasa suaminya tidak mendukung studinya. Wanita itu sedang menyelesaikan program doktor di salah satu perguruan tinggi ternama.
ADVERTISEMENT
Ketika saya bertanya apa buktinya bahwa suaminya tidak mendukungnya, ia menjawab, "Ketika saya belajar suami saya tidak mau menemani anak saya."  Ia melanjutkan, "Tatkala saya lelah karena jadwal kuliah yang padat,  ia minta terus dilayani. Suami saya tidak care dengan saya. Lebih baik saya hidup tanpa dia."
Singkat cerita, sebenarnya tuduhan bahwa suaminya tidak mendukungnya adalah "klaim" dari sang istri. Ia terlalu banyak menuntut tetapi ia lupa tanggungjawabnya. Padahal suaminya sudah ratusan kali mendampingi anaknya belajar dan hanya beberapa kali ia menghindar. Suaminya pun hanya minta sekali setelah menahan hasrat berminggu-minggu tiada terpuaskan.
Orang-orang yang fokus pada egonya akan sering menyalahkan orang lain. Ia merasa selalu benar. Ia merasa harus menjadi pusat perhatian. Apa yang diinginkan harus dipenuhi oleh orang-orang di sekitarnya.  Semua keputusan yang diambil hanya untuk kepentingan dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Waspadalah, saat Anda hanya fokus pada ego akan sangat berpeluang besar Anda kehilangan sahabat, saudara dan juga  orang-orang yang mencintai Anda.
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
Kubik Leadership (www.kubik.co.id)