Ibu Kota Pindah, Ribuan ASN Terancam LDR

Konten dari Pengguna
24 Januari 2020 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jamilatul Nur Aslamiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Hubungan Jarak Jauh Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hubungan Jarak Jauh Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sesuai instruksi presiden Jokowi, sebanyak 182.452 ASN di lingkungan kementerian dan lembaga harus sudah siap pindah ke ibu kota negara yang baru di Penajam, Kalimantan Timur pada tahun 2024 mendatang. Terdapat opsi pemindahan secara sekaligus atau secara bertahap yang sampai kini masih dilakukan pengkajian. Opsi kedua lebih dipertimbangkan, yakni memindahkan kelompok usia sampai dengan 45 tahun terlebih dahulu sebanyak 118.513 ASN.
ADVERTISEMENT
Pemindahan dari Jakarta ke Penajam tentu saja memiliki berbagai dampak bagi kehidupan ASN, baik dari sisi sosial, budaya, maupun ekonomi. Gaya hidup dan lingkungan akan mengalami perubahan menyesuaikan dengan lokus baru dari WIB menjadi WITA dan dari kota metropolitan menjadi kota pemerintahan. Meski besaran take home pay cenderung tidak akan mengalami perubahan, namun besaran pengeluaran akan menyesuaikan dengan tuntutan sosial yang baru.
Menempuh ribuan kilometer untuk pulang.
Pertanyaan yang kemudian akan mengikuti isu ini adalah tentang bagaimana nasib keluarga dan orang-orang terdekat ASN yang pindah. Jawaban dari pertanyaan tersebut tentu saja tergantung dari keadaan yang dihadapi oleh masing-masing individu. Apabila memungkinkan, tentunya keluarga inti misalnya suami, istri, anak, dan orang tua akan diboyong mengikuti ke tempat kerja yang baru. Namun, tidak sedikit pula yang nantinya harus merelakan untuk menjalani kehidupan sehari-harinya ribuan kilometer dari orang-orang terkasih. Fakta saat ini, tidak sedikit generasi milenial yang baru menikah beberapa tahun atau sedang merencanakan pernikahan akan menjalani hubungan jarak jauh (LDR) dengan pasangan.
ADVERTISEMENT
Komunikasi merupakan salah satu faktor paling signifikan yang menentukan kelangsungan hubungan jarak jauh. Beberapa tips berikut ini dapat dicoba untuk menjaga komunikasi dengan pasangan tetap terjaga dengan baik meski terpisah jarak ribuan kilometer.

One Day One Compliment

Jarak bukan lagi penghalang bagi siapa pun untuk melakukan kontak dengan orang lain, telepon maupun pesan instan telah mendarah daging dalam dunia telekomunikasi saat ini. Sebuah kalimat positif sederhana yang didengar pada telepon pagi hari atau pesan singkat yang dikirim saat akan berangkat bekerja dapat menjadi bahan bakar semangat sepanjang hari apabila diutarakan oleh orang yang tepat.
Sempatkanlah untuk menyapa pasangan dengan pujian yang tulus setiap hari, ingatkan bahwa ia masih menduduki citra yang membahagiakan dalam benak orang terdekatnya meski terpisah ribuan kilometer dan tidak dapat berjumpa. Memulai komunikasi hari itu dengan suasana yang menyenangkan memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi pembicaraan yang terhubung dengan baik setelahnya.
ADVERTISEMENT

Two Way Quality Talk

Setelah sepanjang hari menjalani rutinitas, saatnya pulang kepada orang-orang terkasih. Jika tidak dapat pulang secara fisik, maka pulanglah dalam bentuk eksistensi yang lain misalnya dengan mencurahkan waktu dan pikiran fokus untuk berkomunikasi dengan pasangan. Selain berbagi cerita tentang apa saja yang terjadi hari itu, merencanakan pertemuan berikutnya atau mendiskusikan perihal-perihal yang diminati dapat selalu memberikan pilihan topik yang akan dibahas. Apa pun yang dibicarakan, ingatlah selalu untuk menempatkan posisi sebagai pendengar yang baik, secara resiprokal. Komunikasi ini harus dua arah. Kedua belah pihak harus sama-sama dapat menempatkan diri sebagai pendengar yang baik. Buatlah pasangan merasa dirinya adalah rumah yang berharga dan satu-satunya tempat untuk pulang meski tidak secara harfiah. 
ADVERTISEMENT

Three T (Trust, Truth, Tolerance)

Kepercayaan, kejujuran, dan toleransi merupakan poin yang sangat krusial dalam menjaga keharmonisan hubungan jarak jauh. Sedikit saja salah satu dari ketiganya rusak, maka akan sulit untuk memperbaikinya karena seringkali telepon atau pesan saja tidak cukup.
Pasangan harus saling mempercayai satu sama lain agar jalinan di antaranya menjadi kuat dan tidak mudah goyah oleh berbagai jenis angin ribut dari dunia luar. Kepercayaan itu terbangun dari kejujuran dari kedua pihak tentang apa saja, tidak menutup-nutupi kenyataan yang ada dan saling mengandalkan dalam menghadapi permasalahan yang menghadang. Jadikanlah pasangan sebagai lampu mercusuar yang senantiasa menuntun kepada perasaan aman ketika dalam badai sekali pun.
Ilustrasi LDR Foto: Unsplash

 Four Things to Avoid

Hindarilah pemikiran-pemikiran dengan energi negatif, yaitu cemburu, curiga, dan berprasangka buruk yang terlalu berlebihan. Selain itu, terlalu cepat mengambil kesimpulan dari informasi-informasi pihak ketiga tentang pasangan yang kemungkinan berat sebelah juga sebaiknya tidak dilakukan.  Sering kali, menuruti ide-ide negatif yang ada di dalam kepala merupakan akar permasalahan komunikasi yang tidak harmonis dalam hubungan jarak jauh. Energi negatif hanya akan merusak jalinan yang telah susah payah dibangun.
ADVERTISEMENT

More Than Five Times Prayer

Manusia hanya dapat merencanakan dan mengusahakan yang terbaik. Berpegang teguhlah pada Tuhan yang paling memiliki kuasa dalam memelihara hati dan hubungan seluruh makhluk di dunia. Berdoalah kepada-Nya agar senantiasa dijaga dalam hubungan yang baik dengan pasangan serta segera dilipatkan jarak yang ada dengan Surat Keputusan Pemindahan Pegawai selanjutnya atau cara lain yang memungkinkan.
Sebaik-baiknya sebuah hubungan adalah keberadaan yang dekat dan dapat saling menemukan dengan sebuah kerlingan atau beberapa menit perjalanan.